Pak Mahfud MD Klaim Anda Dibantah Walhi, Katanya Penambangan Andesit di Desa Wadas Belum Punya Amdal

Pak Mahfud MD Klaim Anda Dibantah Walhi, Katanya Penambangan Andesit di Desa Wadas Belum Punya Amdal

Penambangan batu andesit di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah (Jateng) ternyata belum memiliki analisis mengenai dampak lingkungan atau amdal. Pernyataan itu diungkapkan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Yogyakarta, Senin (14/2).

Pernyataan Walhi itu sekaligus menjawab klaim Menko Polhukam, Mahfud MD yang menyebut penambangan andesit itu telah dilengkapi amdal, dan tidak melanggar aturan.

Menurut Direktur Walhi Yogyakarta, Halik Sandera amdal yang diterbitkan hanya disatukan dengan pembangunan Bendungan Bener. Seharusnya, kata Halik, Amdal itu berbeda.

Karena, lokasi Desa Wadas dan Bendungan Bener berjarak hampir 10 kilometer. “Jadi, tidak betul kalau rencana penambangan ini dia punya amdal tersendiri."

"Kalau kemudian ini dijadikan satu amdalnya dengan Bendungan Bener, secara tapak lokasi, kan berbeda,” ucap Halik.

Halik mengatakan amdal antara kedua lokasi itu seharusnya tidak disatukan. Mengingat dampak lingkungan yang ditimbulkan juga berbeda. "Secara dampak, kan juga berbeda terhadap dampak sosial dan dampak lingkungan cukup berbeda."

"Seharusnya dalam prinsip penyusunan dokumen lingkungan itu berbeda,” ujarnya saat dihubungi JPNN.com pada Senin (14/2).

Walhi pun keberatan saat pemerintah mengeklaim pembangunan Bendungan Bener urgen karena untuk kepentingan umum. Sebab, lebih dari 50 persen fungsi bendungan tersebut adalah untuk pemenuhan air bandara.

"Artinya, itu juga dipertanyakan dalam konteks untuk kepentingan umum tuh, umum siapa?“ tanya Halik. 

Diketahui, Desa Wadas sempat memanas saat peristiwa pengukuran oleh petugas BPN pada Selasa (8/2) lalu. Pengukuran itu berkaitan dengan penambangan andesit untuk pembangunan Bendungan Bener. 

Dikutip dari situs resmi Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), total anggaran investasi yang digelontorkan pemerintah untuk proyek Bendungan Bener sebesar Rp 2,060 triliun. 

Bendungan Bener bakal berkapasitas 100.94 meter kubik. Bendungan ini disebut bermanfaat untuk mengairi lahan seluas 1.940 hektare, menyediakan air baku 1.500 liter per detik, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) 6 Mega Watt.

Selain itu, Waduk Bener juga bertujuan untuk mengurangi banjir, konservasi, dan pariwisata. (mcr4/fat/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: