Soal Wadas, Nasdem Sebut Trauma Warga dan Anak-anak Akibat Penerjunan Aparat Sulit Hilang
Ketua Koordinator Bidang Kebijakan Publik dan Isu Strategis DPP Partai Nasdem Suyoto mengkritik tindakan represif aparat terhadap warga di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah.
Bagi Suyoto, penerjunan ribuan aparat keamanan ke Desa Wadas tidak akan menyelesaikan masalah. Justru akan menambah masalah yang ada terhadap warga.
"Trauma warga dan anak-anak akibat penerjunan aparat akan menjadi luka yang sulit hilang," imbuhnya, Senin (14/2).
Ke depan, Suyoto berharap pemerintah tidak lagi menggunakan aparat untuk berhadap-hadapan dengan warga yang menolak.
Pemda, terang Suyoto, perlu melakukan pendekatan secara humanis dari hati ke hati, tidak dengan kekerasan apalagi melakukan penangkapan terhadap warga.
“Meminta kepada Komnas HAM maupun lembaga yang berkonsentrasi dalam penegakan hak asasi manusia untuk melakukan pendampingan terhadap para warga yang merasa terintimidasi,” tandasnya.
Diketahui, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menerjunkan ribuan aparat kepolisian ke Desa Wadas, Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo.
Ribuan aparat dikerahkan untuk mengamankan pengukuran lahan yang akan dijadikan Bendungan Bener.
Dikutip dari RMOL, pada saat di lapangan, aparat ditengarai melakukan tindak kekerasan terhadap warga. Bahkan, aparat melakukan penangkapan terhadap puluhan warga yang menolak pembangunan.
"Nasdem meminta pemerintah dan aparat mengedepankan sikap respek pada warga. Kembalikan harkat dan martabat warga," ujar Suyoto kepada wartawan.
Mantan Bupati Bojonegoro dua periode itu mengharapkan dalam proses pembangunan bendungan dilakukan secara demokratis dan musyawarah antara pemerintah dengan warga.
Bukan malah dengan menerjunkan aparat yang terkesan untuk menakut-nakuti warga.
"Musyawarah itu dari hati ke hati, pikiran ke pikiran bukan menakut-nakuti," sindirnya lagi. (Rtc/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: