Serang Lagi Anies Baswedan soal Formula E Direkayasa, PSI: Nanti PNS Disuruh Beli Tiketnya
Anggota Fraksi partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta, Anggara Wicitra Sastroamidjojo curiga dengan penyelenggara Formula E. Dia beranggapan ajang balap mobil listrik itu sudah di-setting.
Serangan PSI ini menjadi yang ke sekian kalinya terhadap penyelenggaraan Formula E yang identik dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Dia menyebut, setting-an itu terlihat dari seluruh kegiatan dan pengelolanya adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta.
Mulai dari PT JakPro selaku penyelenggara, Jaya Ancol sebagai penyedia tempat, hingga Jaya Konstruksi Manggala Pratama yang bertugas membuat sirkuit balap mobil listrik tersebut.
“Jangan-jangan nanti (biaya pembuatan sirkuit) ditalangi oleh pinjaman Bank DKI, dan disponsori oleh seluruh BUMD. Lalu, yang disuruh membeli tiket seluruh PNS dan karyawan BUMD DKI Jakarta. Semuanya mau di-setting,” tuding Anggara, dalam keterangannya, Minggu (13/2).
Dia semakin curiga adanya rekayasa setelah lelang proyek pembangunan sirkuit. Menurutnya, proses lelang sirkuit itu tidak transparan. Dia mengakui, pada 5 Januari 2022, JakPro memang telah mengumumkan lelang terbuka untuk sirkuit tersebut.
Tapi tak lama kemudian perusahaan menyatakan lelang gagal tanpa alasan yang jelas. Setelah itu, tiba-tiba sudah ada pemenangnya. “Ini bisa diduga ada upaya sistematis meloloskan Formula E yang sudah banyak masalah dari awalnya," katanya.
Pengumuman tender yang diulang, ungkap Anggara, seharusnya mengundang peserta yang mendaftar tender sebelumnya. Menurut dia, PSI telah mencoba meminta dokumen prosedur pengadaan barang dan jasa dari JakPro, tapi sampai saat ini belum diberikan.
JakPro didesak Anggara membuka nama perusahaan yang mengikuti lelang itu beserta jumlah penawarannya kepada publik. Anggara menantang JakPro membuka penyebab tender gagal dan saat tender ulang dibuka kembali, apakah mengundang juga peserta yang sebelumnya gagal.
“Sekarang kami curiga, bisa jadi semuanya rekayasa belaka untuk menutupi persekongkolan. Apalagi yang menang Jaya Konstruksi, apa ada hubungannya dengan pinjaman Ancol?” ucapnya sebagai mana dikutip dari Rakyat Merdeka.
Sebelumnya, pihak Formula E sudah membantah melakukan rekayasa dalam lelang dan penyelenggaraan. “Proses pengadaan dan pembangunan sirkuit Jakarta E-Prix 2022 (Formula E) sudah sesuai prinsip pengadaan barang dan jasa yang ada di perusahaan dan dilakukan check and balances untuk independensi dan kredibilitas pengambilan keputusan. Tidak ada pemenangan terencana pada proses ini,” ujar Vice Managing Director Formula E Gunung Kartiko. (drs/rm/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: