Kasus Covid-19 Naik Drastis, Sayangnya PCR Drive Thru di Kota Tegal Belum Bisa Deteksi Omicron
Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Tegal beberapa hari terakhir mengalami peningkatan signifikan. Sayangnya, untuk pendeteksian virus Covid-19 varian Omricon belum bisa dilakukan di Laboratorium PCR Drive Thru di RSUD Kardinah Kota Tegal.
Sehingga sampel dari Kota Tegal harus dibawa ke Semarang. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tegal dr. Sri Primawati Indraswari mengatakan jumlah pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri 200 orang, hingga kemarin.
Sementara itu, rinci Prima, 35 orang menjalani perawatan dan 22 pasien lainnya dinyatakan sembuh. Meski begitu, untuk bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit masih dibawah 60 persen.
"Untuk BOR masih di bawah 60 persen. Namun, beberapa rumah sakit sudah menambah bed isolasinya supaya terkendali BOR-nya," katanya usai mengikuti apel tiga pilar di Jl. Pancasila, Kamis (10/2).
Menurut Prima, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Pemkot Tegal sudah menyiapkan tempat isolasi. Isolasi terpusat (isoter) itu di sediakan di dua lokasi.
Yakni Rusunawa Tegalsari dengan kapasitas 64 bed dan Puskesmas Margadan Lama sebanyak 30 bed.
"Saat ini baru ditempati satu orang di Puskesmas Margadana Lama," jelasnya.
Namun, kata Prima, untuk mendeteksi varian baru, hanya bisa dilakukan di Semarang. Sebab, laboratorium PCR yang ada di RSUD Kardinah belum bisa.
"Untuk pemeriksaan varian Omicron bisanya di Semarang dan itu harus antre. Kita sudah mengirim sampel ke sana, saat ini masih menunggu hasilnya," tandasnya.
Selain itu, ujar Prima, pihaknya juga gencar melakukan testing sekitar 400-500 per hari. Sedangkan begitu ada yang ketahuan positif, maka 15 orang akan ditracing.
Sebelumnya, menyikapi kenaikan level PPKM menjadi level 3, Pemkot Tegal menggelar apel tiga pilar serta melakukan sejumlah pembatasan. (muj/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: