Sebut Ridwan Kamil Pandai Berdalil, Buya Syafii Maarif: Ini Bukan Kampanye ya...

Sebut Ridwan Kamil Pandai Berdalil, Buya Syafii Maarif: Ini Bukan Kampanye ya...

Ground breaking atau peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Selatan (RSMBS) di Ciparay, Kabupaten Bandung Selatan, Minggu (23/1), juga dihadiri cendekiawan muslim, Buya Syafii Maarif.

Saat diberi kesempatan memberikan sambutan, Buya Syafii diawal sambutannya sempat menyinggung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang disebutnya pandai berdalil.

Sebelumnya, Ridwan Kamil dalam sambutannya mengutip beberapa ayat terkait pembangunan di Jawa Barat dan pertanggungjawaban seorang pemimpin di hadapan Tuhan.

"Gubernur Jawa Barat (Ridwan Kamil, Red.) yang pandai berdalil ini," ujar Buya Syafii.

Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah itu berseloroh, khawatir jika Presiden Indonesia yang akan datang merupakan orang dari Suku Sunda. "Saya agak khawatir ya, presiden yang akan datang orang Sunda gitu loh. Ini bukan kampanye ya," selorohnya.

Buya Ahmad Syafii Maarif memberikan sambutan mewakili keluarga besar Jenderal Fahmi yang menjadi donatur utama pembangunan rumah sakit empat lantai tipe D di atas lahan seluas 1,1 hektare itu.

Sebelumnya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir bersama dengan sejumlah tokoh nasional melakukan ground breaking pembangunan Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Selatan (RSMBS).

“Kehadiran Rumah Sakit di kawasan Ciheulang-Ciparay ini masih diperlukan oleh masyarakat. Di kawasan Kecamatan Ciparay dan sekitarnya dengan jumlah penduduk yang banyak masih diperlukan perluasan dan pengembangan lembaga pelayanan kesehatan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan umum,” kata Haedar Nashir.

Muhammadiyah berharap rumah sakit ini mampu meberi konstribusi bagi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

“Melalui RSMBS, masyarakat sekitar diharapkan dapat lebih mudah, cepat, dan leluasa memperoleh pelayanan kesehatan, sehingga berdampak positif bagi peningkatan kualitas kesehatan warga,” kata Haedar yang merupakan putra asli Ciparay.

Dia juga menyebut, Bandung Selatan punya nilai historis.

“Bandung Selatan adalah kawasan bagian selatan dari Kabupaten Bandung. Nama ini tersohor ketika Ismail Marzuki tahun 1948 membuat lagu ‘Bandung Selatan Di Waktu Malam’, sebuah lagu yang melegenda,” ujarnya.

Selain itu, Bandung Selatan juga menjadi salah satu titik penting peristiwa heroik ‘Bandung Lautan Api’ di kawasan selatan.

"Dengan demikian Bandung Selatan menjadi nama yang ikonik dan populer di hati masyarakat luas, baik di Jawa Barat secara khusus maupun di tanah air Indonesia,” tandasnya. [DR]

Sumber: