Ingatkan Guru soal Pembelajaran Daring, Bupati Tegal: Guru Jangan sampai Tertinggal Oleh Muridnya

Ingatkan Guru soal Pembelajaran Daring, Bupati Tegal: Guru Jangan sampai Tertinggal Oleh Muridnya

Pandemi Covid-19 telah mendisrupsi banyak sektor, tidak terkecuali bidang pendidikan, untuk mencegah learning loss dengan skema pembelajaran daring. 

Bupati Tegal, Umi Azizah mengatakan agar tidak terjadi kesenjangan kompetensi antarguru, dia mengajak guru secepatnya meningkatkan penguasaan teknologi pendidikan digital.

"Di kegiatan webinar ini saya berpesan secepatnya tingkatkan penguasaan teknologi pendidikan digital," katanya.

Menurut mereka, guru merupakan ujung tombak pendidikan, sehingga proses transformasi dan perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam memberikan pembelajaran. Termasuk daring yang menuntut penguasaan penggunaan perangkat teknologi.

Tidak hanya pembelajaran daring, peningkatan kualitas pembelajaran di kelas juga dapat dibantu dengan teknologi. Sejalan dengan tema seminar budaya penggunaan IT bagi pendidik dan tenaga kependidikan di era digital, dia mengapresiasi terbentuknya PGRI Smart Learning Center.

Ini sebagai unit kerja organisasi yang berperan penting dalam memperkuat pedagogi siber atau digital para guru dalam pembelajaran era digital. Inilah bagian dari cara beradaptasi, menyesuaikan diri dengan perubahan cepat kemajuan teknologi.

"Terutama mempercepat penguasaan para guru pada literasi digital untuk memastikan layanan pendidikan tetap dapat berjalan dan kualitas pendidikan anak-anak kita tidak banyak menurun,” tambahnya.

Soal kebijakan pendidikan di Indonesia, lanjut Umi Azizah, saat ini yang dihadapkan pada tantangan rasionalisasi kurikulum untuk menciptakan sistem pembelajaran yang adaptif. Yakni dengan menyediakan tiga opsi yang dapat dipilih oleh masing-masing satuan pendidikan.

Ketiga opsi tersebut adalah kurikulum 2013, kurikulum darurat atau kurikulum 2013 yang disederhanakan untuk memitigasi learning loss selama pandemi. Selain itu juga kurikulum prototipe sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024.

Agar tidak tertinggal, literasi digital atau kompetensi digital guru harus ditingkatkan. Salah satunya dengan memanfaatkan aplikasi AkunBelajar.id yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Bekal literasi digital ini sangat penting bagi guru, karena mereka harus siap tampil menjadi sumber inspirasi peserta didiknya. Tidak hanya cukup di dapat dari sekedar mengobrol, tetapi harus dengan membaca dari sumber informasi berkualitas atau mengikuti workshop, pelatihan atau seminar.

"Inilah tantangan guru di era society 5.0. Jangan sampai tertinggal, karena penguasaan teknologi yang lebih cepat oleh peserta didiknya," ungkapnya.

Saat ini, papar Umi, tersedia banyak aplikasi pembelajaran berbayar seperti RuangGuru atau Monkey Stories. Kedua aplikasi itu cukup menarik bagi anak-anak untuk belajar lebih banyak, karena kekayaan materinya, tampilan visualnya, dan metode pembelajarannya yang inovatif. (guh/zul)

Sumber: