Prabowo-Jokowi Bergabung Dipercaya Lawan Kotak Kosong, Rocky Gerung: Ini Olok-olok Politik
Jika bergabung sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto- Joko Widodo 2024, relawan meyakini pasangan Jokowi-Prabowo tak akan memiliki rival apabila berkoalisi di Pemilihan Presiden 2024.
“Kalau ini (Jokowi dan Prabowo) gabung, saya percaya akan satu calon saja. Lawan kotak kosong,” kata Penasihat Jokpro M. Qodari di Sekretariat Nasional Komunitas Jokowi-Prabowo, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Qodari mengatakan, hadirnya satu pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024 akan mampu menekan potensi polarisasi di tengah masyarakat.
Dikutip dari Fajar, saat ini beredar poster Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) dan Joko Widodo (Jokowi) menjadi wakil presiden (wapres).
Poster ini beredar di media sosial, terutama di Twitter. Beragam tanggapan warganet atas poster yang mendukung Prabowo berpasangan dengan Jokowi di Pilpres 2024 mendatang.
Pengamat politik Rocky Gerung mengaku ikut mendapatkan kiriman soal poster Prabowo dan Jokowi sebagai poster capres dan cawapres, setelah Hersubeno Arief memberitahukan perihal poster tersebut.
“Saya dapat kiriman poster pasangan calon presidennya Prabowo dan wakilnya Jokowi,” katanya di akun YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (21/1).
Menurut Rocky, poster tersebut merupakan respon dinamika politik terbaru. Terlebih wacana presiden tiga periode telah ditolak oleh semua partai.
Meskipun dirinya meyakini bahwa itu sebuah olok-olok, hal seperti ini terkadang bisa terjadi.
“Ini saya kira sekedar olok-olok, tapi jangan kaget kalau di Indonesia hal-hal semacam itu bisa terjadi,” ungkapnya.
Rocky Gerung kemudian menilai bahwa selalu ada hal unik dari bangsa ini. Dia menganalisa bahwa mereka selalu mencari jalan supaya ambisi itu bisa diselenggarakan.
Poster tersebut menurutnya memang main-main dan secara konstitusional Jokowi bisa menjadi wakil presiden.
“Memang main-main dan tentu secara konstitusional Pak Jokowi bisa dipilih sebagai wakil presiden,” ungkapnya.
“Tapi itu bagian paling buruk dari olok-olok politik, yang sudah berlangsung di beberapa daerah di kita tukar-tukaran saja,” pungkas Rocky Gerung. (fajar/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: