Gerbang Dibuka Bebas, dr Tirta Ngegas: Kalau Naik, Orang Lebaran yang Lu Salahin!

Gerbang Dibuka Bebas, dr Tirta Ngegas: Kalau Naik, Orang Lebaran yang Lu Salahin!

Menyikapi kebijakan pemerintah yang membuka secara bebas pintu masuk kedatangan internasional bagi seluruh negara, aktivis kesehatan dan pegiat media sosial, Dokter Tirta Mandira Hudhi "nge-gas".

"Ketika semua orang dalam kondisi ketidakpastian apakah event tidak lanjut, apakah PPKM berlanjut apa enggak, apakah booster gimana kelanjutannya 365 ribu orang, ternyata ada kabar baru yang menyatakan bahwa ternyata Indonesia tidak akan membatasi lagi warga-warga negara asing," ucapnya 
petikan video Youtube berdurasi 6,06 menit tersebut, yang diupload Selasa (18/1).

Jadi, lanjut dia, semua warga dari berbagai negara yang kemarin dibatasi, bisa masuk ke Indonesia.

Dalam Youtube channelnya Tirta PengPengPeng, dr Tirta mempertanyakan kebijakan kontroversial itu, yang diambil pemerintah justru saat kasus varian Omicron sedang ganas-ganasnya, terutama di Jakarta. 

Tirta menyebut, kebijakan itu berpotensi membuat kasus covid-19 khususnya varian Omicron meningkat kembali. 

"Karena ternyata dari sebagian besar kasus Covid yang naik di Indonesia dalam waktu dua minggu terakhir, itu ternyata sebagian besar adalah pelaku perjalanan luar negeri," ungkapnya dikutip dari Fin.

Kemudian hal yang dikhawatirkan berikutnya adalah, ketika kasus Covid sudah meledak di tanah air, lalu yang disalahkan adalah orang-orang yang pergi mudik Lebaran. 

"Artinya nih, kalau elu dibuka bebas, sudah tahu bahwa jumlah kasus Covid yang naik dalam waktu 2 minggu terakhir karena pelaku perjalanan luar negeri, kenapa lu buka gerbangnya? Kalau lu buka nanti kasusnya naik, nanti disalahin yang mau Lebaran," ujarnya mempertanyakan kebijakan itu. 

"Bentar lagi mau mudik kan, mau Lebaran. Terus gerbang luar negeri dibuka, yang berujung nanti kasusnya (Covid) naik lagi bos," sambung dr Tirta. 

Hingga saat ini, video itu sudah ditonton oleh 2.581 orang. Padahal video itu baru diupload dalam kurun waktu 1 jam. (Fin/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: