Kondisi Sudah Tua, Jembatan Antarpedukuhan di Waru-Bantarkawung Brebes Putus

Kondisi Sudah Tua, Jembatan Antarpedukuhan di Waru-Bantarkawung Brebes Putus

Sebuah jembatan penghubung antarpedukuhan di Desa Waru Kecamatan Bantarkawung, Selasa (18/1) putus. Akibatnya, akses warga di dua pedukuhan di desa tersebut terganggu.

Camat Bantarkawung Slamet Budi Raharjo mengatakan, memang kondisi jembatan antarpedukuhan di desa tersebut sudah tua atau lapuk. 

Ditambah, sehari sebelumnya wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi. Sehingga, mengakibatkan jembatan tersebut rusak.

“Memang kondisinya sudah tua itu, sudah lama. Ditambah, sebelumnya diguyur hujan, sehingga hari ini jembatan itu patah,” ungkapnya, Selasa (18/1).

Akibat putusnya jembatan tersebut, aktivitas masyarakat sempat terganggu. Bahkan, saat ini sejumlah warga dan elemen masyarakat lainnya membangun jembatan darurat. 

“Saat ini masyarakat sudah membuat jembatan darurat untuk akses transportasi warga,” terangnya.

Sementara itu, Danramil 12 Bantarkawung melalui Bati Tuud Peltu Diono menyatakan, putusnya jembatan sepanjang 10 meter lebar 3 meter di atas Sungai Cikala itu memang mengganggu aktivitas warga antar dua pedukuhan. Yakni, Dukuh Ciruyuk dan Dukuh Kutalarang.

“Jembatan putus terjadi sekitar pukul 06.05 WIB. Tidak ada korban jiwa namun kerugian bangunan mencapai kurang lebih Rp150 juta,” terangnya.

Saat ini, kata dia, Babinsa dan perangkat desa telah memasang portal jalan dari bambu dan kayu agar warga luar desa tahu bahwa jembatan itu tidak dapat dilalui, terlebih kedalaman dasar sungai mencapai 10 meter dari jalan.

“Warga langsung bergerak cepat dengan bergotong-royong membuat jembatan darurat dari bambu karena itu memang jalan satu-satunya warga Ciruyuk keluar dusun,” pungkasnya. (ded/ima)

Sumber: