Tolak Foodtruck di Malioboro-nya Tegal, PKL: Omzet Saja Sepi, Apalagi Beli Foodtruck Ratusan Juta

Tolak Foodtruck di Malioboro-nya Tegal, PKL: Omzet Saja Sepi, Apalagi Beli Foodtruck Ratusan Juta

Pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di Jalan Ahmad Yani Kota Tegal menolak penggunaan foodtruck yang diprogramkan Pemkot Tegal. Foodtruck nantinya akan dipakai untuk berdagang di lokasi yang digadang-gadang akan dijadikan Malioboro-nya Tegal.

Selain karena harganya yang tidak terjangkau, sebelumnya Pemkot Tegal juga berjanji akan mengembalikan PKL ke lokasi asalnya. Ketua Paguyuban PKL Jalan Ahmad Yani (Poci), Theocracy mengatakan saat sebelum dimulainya proyek, Pemkot Tegal pernah menjanjikan pedagang akan dikembalikan ke lokasi semula.

Namun, kenyataannya setelah dipindah ke lokasi relokasi sementara di Jalan HOS Cokroaminoto dan Setiabudi, ada kebijakan penggunaan foodtruck. 

"Sebelumnya kita dijanjikan akan kembali ke Jalan Ahmad Yani. Tetapi informasi terakhir ada kebijakan penggunaan foodtruck untuk bisa berjualan di lokasi itu," katanya. 

Menurut Theocracy, para pedagang jelas keberatan dengan kebijakan itu. Sebab, harga untuk membeli foodtruck jelas-jelas tidak akan mungkin terjangkau para PKL seperti dirinya. 

"Harganya saja ratusan juta. Tentu kami tidak sanggup untuk membelinya," ujarnya. 

Menurut Theocracy, saat ini saja para PKL yang direlokasi ke dua lokasi sementara mengeluhkan berkurangnya omzet. Apalagi jika harus membeli foodtruck. 

"Karenanya, secara tegas kita menolak kebijakan foodtruck dan berharap kita dikembalikan ke Jalan Ahmad Yani," tandasnya. 

Salah seorang aktivis, Eri Sujono menilai, kebijakan penggunaan foodtruck tidak pro PKL. Alasannya, dari segi harganya yang fantastis sudah jelas hanya bisa dilakukan oleh para pengusaha berduit dan bermodal besar. 

"Kalau PKL itu modalnya kecil, mustahil bisa membeli foodtruck untuk berjualan," ujarnya. (muj/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: