Sudah Ada 318 Kasus Omicron di Tanah Air, Mayoritas Bawaan dari Turki dan Arab Saudi
Jumat (7/1) lalu, Pemerintah mencatat ada tambahan 57 kasus konfirmasi Omicron, sehingga totalnya mencapai 318 orang. Ironisnya, mayoritas orang yang terinfeksi Omicron adalah mereka yang sudah divaksinasi lengkap.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut para pasien terkonfirmasi varian Omicron umumnya tak bergejala, atau hanya bergejala ringan. Ini berarti vaksinasi dapat mengurangi tingkat keparahan akibat Covid-19.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmidzi mengatakan Kemenkes merekomendasikan perawatan berupa perubahan tatalaksana pada pasien tak bergejala dan gejala ringan. Misalnya, melalui penambahan obat Molnupiravir dan Paxlovid untuk gejala ringan.
"Selain itu, perlu penyiapan isolasi terpusat di DKI Jakarta dan aktivasi program telemedicine untuk isolasi mandiri di DKI Jakarta. Pasien komorbid dengan tingkat keparahan apa pun dirawat di rumah sakit,” katanya di Jakarta, Sabtu (8/1).
Kemenkes juga merekomendasikan asesmen kebutuhan konsentrator oksigen atau isotank di daerah dengan peningkatan kasus perawatan seperti Jakarta, Jawa Barat, dan Sulawesi Utara.
Dari hasil pemantauan, sebagian besar kondisinya ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak adalah batuk dan pilek. Omicron memiliki tingkat penularan yang jauh lebih cepat dibandingkan varian Delta.
Sejak ditemukan pertama kali pada 24 November 2021 di Afrika Selatan, kini Omicron telah terdeteksi di lebih dari 110 negara dan diperkirakan akan terus meluas.
Di level nasional, pergerakan Omicron juga terus meningkat sejak pertama kali dikonfirmasi pada 16 Desember 2021 lalu. Vaksinasi saja tidak cukup, tapi harus dibarengi dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat.
Hal ini penting dilakukan untuk menjamin seseorang aman dari tertular maupun menularkan Covid-19 kepada orang lain. Rincian penambahan 57 kasus Omicron terdiri dari 7 orang transmisi lokal dan 50 orang pelaku perjalanan luar negeri.
Secara keseluruhan, dari awal kasus Omicron pada Desember 2021 hingga Jumat (7/1), kasus transmisi lokal telah mencapai 23 orang dan kasus dari pelaku perjalanan luar negeri berjumlah 295.
Secara kumulatif, kasus paling banyak berasal dari Turki dan Arab Saudi. Sebanyak 99 persen kasus Omicron yang diisolasi, memiliki gejala ringan atau tanpa gejala.
Sebanyak 97 persen kasus didominasi oleh pelaku perjalanan luar negeri, dan berasal dari Provinsi DKI Jakarta. Selanjutnya, sebanyak 4,3 persen kasus memiliki komorbid seperti diabetes melitus dan hipertensi, serta 1 persen kasus membutuhkan terapi oksigen. (rmid/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: