Dahlan Iskan Blak-Blakan, Niat 'Bersih-Bersih' PLN Malah Ada yang 'Nyinyir' Menuduhnya Korupsi

Dahlan Iskan Blak-Blakan, Niat 'Bersih-Bersih' PLN Malah Ada yang 'Nyinyir' Menuduhnya Korupsi

Pengalaman pahit saat memimpin Perusahaan Listrik Negara (PLN) antara 2009-2011 blak-blakan diceritakan mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan.

Saat sesi wawancara bersama politisi Akbar Faizal melalui channel Youtube-nya, Akbar Faizal Uncensored yang mulai tayang, Kamis (6/1) lalu, Dahlan Iskan bercerita saat menjadi Dirut PLN dikelilingi direksi yang ketika masa mudanya merupakan aktivis kampus.

Bahkan, menurut Dahlan, beberapa direksi ketika mahasiswa pernah ditahan polisi karena demo. Singkat cerita, dia merasa bahwa jajaran direksi yang bersamanya di PLN, 'satu frekuensi' dengannya yang juga aktivis anti korupsi.

"Dulu ketika saya pertama ditunjuk sebagai Dirut PLN, itu saya harus memilih direksi yang semuanya bekas aktivis mahasiswa ketika masih jadi mahasiswa dan yang bersih," ujar Dahlan Iskan.

"Karena waktu itu tokoh-tokoh mahasiswa kan demo anti korupsi, sehingga bayangan saya ketika mereka jadi direksi tadi, mereka ingat apa yang dia dulu serukan. Sehingga jangan sampai itu dia lakukan ketika dia jadi pejabat," ungkapnya lagi.

Karena merasa dikelilingi oleh jajaran direksi yang memiliki visi yang sama, Dahlan Iskan lantas percaya diri untuk melakukan "bersih-bersih" di tubuh PLN. Menurutnya tidak mudah mengelola BUMN sebesar PLN, yang setiap tahunnya mengelola uang hingga Rp300 triliun.

Dahlan juga menyadari, banyak orang diluar yang 'nyinyir' dan menuduhnya korupsi. Namun dengan tegas, Dahlan Iskan berusaha menunjukkan bahwa dia dan tim tetap di jalan yang lurus.

"Belakangan saya mengetahui banyak orang bersih, tetapi bersih hanya untuk dirinya sendiri sehingga dia selamat. Tetapi bersih dan membersihkan itu ternyata berisiko," kata Dahlan Iskan.

"Karena jalan pikiran orang-orang itu ternyata begini, misalnya kita bersih-bersih, salah satu bersih-bersih itu pasti di batu bara. Misalnya kita bersih-bersih, ketika kita bersih-bersih dan itu menyakitkan banyak orang," beber Dahlan.

Maka, menurutnya, untuk menjadi Direktur BUMN, seseorang harus memiliki keberanian dan tentu strategi jitu agar tidak ikut terperosok ke lembah hitam.

"Kalau menjadi direksi di BUMN sebenarnya kesempatan untuk bersih-bersih lebih besar ketimbang jadi menteri. Karena kan operasional di situ," pungkasnya. (git/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: