Ferdinand Mengaku Mualaf, dan Cuitan yang Bikin Heboh Dibuat usai Pingsan
Entah apa yang ada di benak Ferdinand Hutahaean saat ini. Usai kedapatan menghapus bio Twitter-nya yang mengaku tidak beragama, kini ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Mandiri ini justru mengaku mualaf.
Menurut pengakuannya, pada tanggal 4 Januari 2022 saat cuitan yang menghebohkan muncul, dia baru mengalami jatuh pingsan. Hal ini membuat pikirannya berkecamuk serta ingin bertindak pendek.
Dikutip dari JPNN, Ferdinand Hutahaean menyampaikan permohonan maaf secara terbuka menyusul Twit dirinya yang belakangan menuai kontroversi.
Dalam unggahannya pada Selasa (4/1), Ferdinand menuliskan kalimat begini, "Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela".
Ferdinand menyadari Twit itu menuai sorotan luas publik. Sebab, ada narasi yang tidak sesuai dengan fakta dan dianggap sebagian pihak mengadu domba.
Eks politikus Partai Demokrat tersebut mengatakan bahwa Twit itu sebenarnya pergumulan hati dan pikirannya. Dalam pernyataan permintaan maafnya, Jumat (7/1), Ferdinand mengaku mualaf.
Berikut pernyataan maaf Ferdinand Hutahaean yang disampaikan melalui layanan pesan:
Saya Mohon Maaf Dengan Segala Kerendahan Hati Atas Kekeliruan Saya. Saya menyadari betul situasi yang terjadi 2 hari terakhir ini betapa riuhnya ruang publik membicarakan saya dan cuitan saya pada tanggal 4 lalu soal Allah.
Dalam hal ini perlu saya jelaskan secara terang benderang mengapa cuitan itu muncul.
Munculnya cuitan itu adalah akibat dari dan atas pergumulan pribadi saya yang memang sedang menderita penyakit yang sudah menahun dan tidak kunjung sembuh.
Sudah 2 tahun lebih saya mengalami gangguan penyakit yang kalau kambuh pasti akan membuat saya jatuh, pingsan, dan kejang.
Hal ini juga sangat mempengaruhi kesadaran saya. Dan pada tanggal 4 Januari 2022 saat cuitan saya muncul, adalah ketika saya baru mengalami jatuh pingsan dan ini membuat pikiran saya berkecamuk serta ingin bertindak pendek.
Akhirnya terjadilah dialog antara pikiran dan hati, ketika itu pikiran saya berkata : "Hei Ferdinand, kau akan mati, tak ada yang bisa menolongmu, tak ada yang bisa membantumu, Allahmu saja harus dibela" kata pikiran kepada hati saya dan hati saya menjawab : "Tidak, Allah ku kuat, Dia tak perlu dibela, Dia yang akan menolongku." Itulah dialog yang muncul dan itu motivasi untuk diri saya supaya saya kuat dan bertahan dari cobaan. Dan saat itu saya tuliskan hal tersebut dalam cuitan.
Namun, setelah saya mencuit tentang itu, kemudian ramai karena ada salah persepsi yang muncul dan ada yang melakukan provokasi dengan menambah narasi narasi yang tidak sesuai dengan fakta hingga terkesan mengadu domba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: