Marak Balapan Liar Saat Dini Hari, Jalan Nasional di Makassar Jadi Sirkuit Ilegal
Sudah waktunya aparat bertindak, karena balapan liar di jalan nasional sudah membahayakan warga. Salah satunya di Jalan Andi Pangerang Pettarani.
Jalan nasional ini menjadi langganan sirkuit ilegal, utamanya pada tengah malam dan dini hari. Jika Anda penasaran, mulailah melewati lokasi ini pada pukul 01.00 Wita.
Sudah hampir pasti menemui sekelompok pemuda yang melakukan aksi balapan. Tepatnya dari lampu merah antara Jalan AP Pettarani dengan Jalan Boulevard.
Pada lajur kiri dari selatan, mereka berkumpul. Memulai balapan dari situ.
Lalu melaju ke arah flyover lama. Aksi mereka membentuk seperti sirkuit yang memiliki dua tikungan saja. Pukul 01.05 Wita, FAJAR memantau aksi mereka ini dan berhenti tepat di titik tengah.
Tepatnya di depan Kantor Pengadilan Tinggi Makassar atau depan Toko Indomaret, menghadap ke selatan dari arah utara. Tidak lama kemudian, sekelompok pemotor itu melaju dengan kecepatan tinggi.
Tampaknya mereka satu geng yang tergabung dalam komunitas motor. Beberapa motor itu modelnya sama, metik. Diberi tambahan banyak aksesoris dan tentu dengan bunyi knalpot yang bising.
Aksi balap liar ini sangat berbahaya bagi pengguna jalan lainnya. Sebab, mereka melaju kencang di antara pengguna dan menyalip siapa saja di depan.
Sontak beberapa pemotor dan pengendara mobil pun tampak kaget. Beberapa memilih berjalan pelan. Beberapa juga mengarahkan kendaraan ke pinggir kanan atau kiri jalan.
Tidak sampai lima menit. Dengan gerombolan yang sama dengan perkiraan kecepatan 100 km per jam, pemuda ini kembali melintas. Tercatat lebih dari lima unit motor dari arah flyover lama.
Beberapa menit kemudian, dari arah selatan dengan jenis motor yang sama namun berganti motor dan orang. Aksi mereka serupa. Memulai dari persimpangan Boulevard-Pettarani, berbelok di dekat flyover lalu, finish di persimpangan yang sama.
Pukul 01.20 Wita, aksi masih berulang. Total sudah seperti dua laps, (putaran balapan). Bolak balik. Ya! Pettarani dengan jalan yang saling terhubung ini seperti sirkuit. Ujung pukul ujung sebagai lintasan.
Meski jalanan baru saja diguyur hujan dan licin, tidak menyurutkan aksi balapan ini. Pukul 01.30 Wita, FAJAR menghitung. Sudah tiga laps berlalu. Setelah lebih setengah jam memperhatikan, aksi berbahaya itu belum juga surut. Balapan liar masih berlangsung ketika FAJAR meninggalkan lokasi, Rabu, 5 Januari, dini hari.
Keesokan harinya, FAJAR kembali memantau. Sejak pukul 02.00 hingga 03.20 Wita. Mulai dari titik flyover hingga pertigaan Sultan Alauddin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: