Habib Bahar dan Ferdinand Hutahean Sama-sama Kasus Ujaran Kebencian, Polisi Diminta Profesional

Habib Bahar dan Ferdinand Hutahean Sama-sama Kasus Ujaran Kebencian, Polisi Diminta Profesional

Sama-sama terbelit kasus dugaan ujaran kebencian seperti Habib Bahar bin Smith, Ferdinand Hutahean semestinya ditangani polisi secara profesional.

Hal ini seperti dikatakan Peneliti Center for Indonesian Domestic and Foreign Policy Studies (CENTRIS) AB Solissa yang mendesak polri bersikap responsif terhadap laporan masyarakat terkait dengan cuitan Eks Politisi Demokrat Ferdinand Hutahean itu.

Pasalnya cuitan Ferdinand kali ini sangat berpotensi membuat kegaduhan sehingga masyarakat rentan terfragmentasi.

Meskipun tidak secara eksplisit menyebutkan Tuhan dari agama mana, tapi diksi cukup jelas, Ferdinand ingin menegaskan soal superioritas Tuhan dia sebagai penganut kristen, dan Tuhan yang lainnya itu diposisikan lemah tak berdaya.

Wajar saja kalau banyak pihak merasa tersinggung dengan cuitan Ferdinand Hutahean. Aksi protes di media sosial semakin tak terbendung, bahkan menjadi trending topik di Twitter.

“Polisi harus bersikap profesional Jangan ada kesan kelompok sana cepat diproses tapi yang di sini dilindungi,” kata AB Solissa dalam keterangannya, Kamis (6/1).

Bahkan penilaian terhadap Polri selama ini terkesan lambat memproses laporan-laporan yang berkaitan dengan kelompok tertentu.

Namun sangat cepat memproses hukum kelompok yang lain yang dianggap berseberangan dengan pemerintahan.

“Ini stigma buruk yang harus segera diubah. Wajah Polri adalah wajah keadilan yang menjadi harapan masyarakat Indonesia,” ujarnya dikutip dari Pojoksatu.

“Kita tetap akan support dan mendukung kerja-kerja kepolisian selama on the track dengan prosedur hukum yang berlaku di bangsa ini,” tegasnya.

Seperti diketahui, dalam unggahannya pada Selasa (4/1), Ferdinand menuliskan kalimat begini, “Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela”.

Namun, Twit pada akun @FerdinandHaean3 itu telah dihapus oleh pemiliknya. Ferdinand pun telah mengklarifikasi soal unggahannya tersebut.

Ferdinand sudah buka suara terkait Twit-nya tentang Tuhan, yang dinilai sebagian kalangan sebagai penistaan agama.

“Itu dialog antara pikiran dan hati saya,” ujar Ferdinand.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: