Lansia Disebut Meninggal Usai Divaksin, Kerabat: Yang Benar karena Tekanan Darah Tinggi
Kematian Kambe (64) menjadi perbincangan warga Dusun Pattiroang Desa Bonto Tengnga Kecamatan Sinjai Borong, Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel) beberapa hari terkahir.
Dia dikabarkan lansia itu meninggal dunia, karena vaksinasi Covid-19. Bahkan, informasi kematian almarhumah itupun beredar luas di media sosial (medsos).
Sejumlah pihak mempertanyakan kronologi meninggalnya perempuan berusia 64 tahun itu.
Kapolsek Sinjai Borong, Iptu Sasmito menjelaskan, Kamis (30/12), sekitar pukul 15.30 Wita, korban datang ke posko vaksinasi di SDN 80 Tajjuru Dusun Tajjuru Desa Bonto Tengnga, Sinjai Borong untuk melakukan vaksinasi.
Setelah melalui screening, ternyata tekanan darah korban tinggi mencapai 240. Sehingga vaksinasi kepada korban ditunda, dan hanya diberi obat penurun tekanan darah Amlodipine 10 mg sebanyak empat kaplet.
Lalu, setelah makan malam sekitar pukul 19.00 Wita, korban langsung minum obat tersebut. Lima menit setelahnya, korban mengalami sakit kepala, dan langsung memilih beristirahat.
"Almarhum tidur bersama anak kandungnya dan kerabatnya," beber Sasmito.
Sekitar pukul 03.00 Wita, korban kedinginan. Setelah diperiksa oleh kerabatnya, ternyata Kambe telah menghembuskan napas terakhirnya.
"Saat itu juga saksi menghubungi kakaknya dengan berteriak memanggil kerabat lainnya, Tuo, untuk memastikan kematiannya," tambahnya.
Kerabat almarhumah, Tuo mengatakan, Kambe meninggal dunia disebabkan karena tekanan darah tinggi. Karenanya, dia menampik penyebab kematian kerabatnya tersebut karena vaksinasi Covid-19.
"Informasi yang beredar itu tidak benar, keluarga kami meninggal murni karena tekanan darah tinggi," kuncinya. (sir/rdi/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: