Adopsi Spirit Doll Heboh Menjadi Trend, Buya Yahya: Itu Bukan Keyakinan Islam
Menjadi tren yang menjamur usai dipamerkan artis Ivan Gunawan, spirit doll menjadi perdebatan di media sosial. Hal ini terkait dengan boleh tidaknya boneka tersebut dimiliki.
Ulama Buya Yahya menjawab fenomena spirit doll menurut Islam, seperti yang ditanyakan oleh Ilham asal Jakarta.
Ilham menanyakan, banyaknya orang yang memperlakukan boneka seperti manusia sungguhan.
Bahkan banyak artis-artis yang menampilkan kebersamaan dengan boneka tersebut, layaknya seorang anak.
Menurut Ilham, boneka ini, diisi dengan arwah anak yang sudah meninggal dan diperjualbelikan dengan cara adopsi.
Sebelum menjawab, Buya Yahya yang merupakan pengasuh Ponpes Al Bahjah menegaskan, bahwa penjelasannya tidak bermaksud merendahkan agama lain.
Namun, sebatas dalam persepsi dari sudut pandang Agama Islam.
“Kita tidak tahu apakah ini keyakinan di agama tertentu. Terlepas dari itu,” katanya dikutip dari Radar Cirebon.
Dirinya menegaskan, bicara dalam lingkungan muslim. Dalam hal boneka tidak ada perdebatan, misalnya untuk anak-anak. Namun, itu dalam konteks boneka mainan. Bukan spirit doll.
Buya Yahya menegaskan, bahwa Islam harus punya keyakinan bahwa arwah sudah memiliki urusan sendiri.
“Roh-roh bayi kecil yang mati sebelum akil baligh adalah dimuliakan. Sehingga tidak ada masuk dalam boneka,” tandasnya.
“Itu bukan keyakinan dalam Islam. Roh akan memiliki tanggung jawab sendiri,” imbuh Buya Yahya dalam penjelasannya.
Menurut dia, bila umat Islam memiliki iman, maka tidak akan masuk dalam wilayah ini. Namun, fenomena ini lebih kepada masalah psikologi.
“Dalam kepanikan mental, ada fisik yang sakit. Orang dalam kepanikan itu, kadang tidak mengerti,” tuturnya.
(yud/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: