Menag Yaqut Copot Dirjen Non Muslim, Mahasiswa Hindu Geram: Sarat Akan Kepentingan Politis
Pencopotan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama (Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI) Tri Handoko Seto mendapat respon dari mahasiswa.
Pimpinan Pusat Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PP KMHDI) tampak geram terhadap Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas atas keputusan tersebut.
Dikutip dari Pojoksatu, Ketua Presidium PP KMHDI Pitu Yoga Saputra menilai, pencopotan itu dilakukan dengan tiba-tiba tanpa alasan yang jelas dari Menag Yaqut.
“Kami mempertanyakan keputusan secara tiba-tiba mencopot Dirjen Tri Handoko Seto tanpa alasan jelas,” ujarnya, Rabu (22/12).
Yoga Saputramengatakan, Tri Handoko sepanjang menjabat jadi Dirjen Bimas Hindu Kemenag tidak pernah mengalami persoalan, baik secara etik atau hukum.
“Bahkan beliau adalah seorang yang pekerja keras untuk umat Hindu dan bangsa ini,” ucapnya.
Ia menyebutkan, kepemimpinan Tri Handoko Seto telah menunjukkan kinerja yang sangat berdampak besar bagi umat Hindu.
Bahkan beliau sering turun secara langsung ke daerah untuk menyapa umat serta menyerap aspirasi umat.
Selain itu, lanjut Yoga, dalam merespon perkembangan zaman, beliau telah berhasil meluncurkan empat aplikasi layanan digital yang ditunjukkan untuk kepentingan umat Hindu.
“Sepengetahuan kami Ditjen Bimas Hindu di bawah kepemimpinan Bapak Tri Handoko Seto sering turun ke daerah-daerah secara langsung untuk bertemu dengan umat,” ungkapnya.
“Dia juga seorang inovatif, hal ini bisa dilihat dari keberhasilan beliau meluncurkan empat aplikasi layanan digital kepentingan umat Hindu,” sambungnya.
Lebih jauh, Yoga Saputra menilai bahwa kinerja yang bagus dan berdampak besar bagi umat Hindu telah ditunjukkan.
Baginya pencopotan ini sangat menyakitkan umat Hindu di Indonesia.
“Kami sangat menyayangkan ini. Karena bagaimanapun umat Hindu sangat dirugikan akan kejadian ini,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: