Bahar Smith Dipolisikan Lagi: 1000 Laporan pun Tetap Saya Bakal Hadapi

Bahar Smith Dipolisikan Lagi: 1000 Laporan pun Tetap Saya Bakal Hadapi

Tagar #tangkapbaharsmith sempat menggema di media sosial Twitter. Namun, Habib Bahar bin Smith nampaknya tidak takut dengan pelaporan dugaan menyebarkan ujaran kebencian tersebut.

Habib Bahar menanggapi laporan polisi atas dirinya dengan santai.
Bahar mengakui akan menghadapi laporan itu.

Dikutip dari Fin, Bahar sudah terbiasa dengan adanya laporan-laporan seperti itu. Dia mengklaim, apa yang dia sampaikan dan berhujung dipolisikan, adalah sebuah kebenaran.

“Saya sudah biasa dilaporkan dari zaman SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) sampai sekarang. Jangankan hanya 1, 2 atau 3 laporan. 1000 laporan pun tetap saya bakal hadapi," ujar Bahar kepada Refly Harun melalui pesan singkat, dikutip kanal YouTube Refly Harun, Selasa (21/12).

Sebagai warga negara yang taat hukum, dia mengaku tidak akan mundur sejengkal pun karena yang dia sampaikan adalah kebenaran.

Bahar mengaku heran dengan tuduhan bahwa dirinya menyebar ujaran kebencian. Dia meminta pihak-pihak yang menyoalkan ceramahnya itu agar nonton secara utuh video ceramahnya.

“Saya menyebar kebencian kepada siapa? Putar rekaman saya secara utuh, jangan dipotong-potong," sergahnya.

Apakah mengkritik kebijakan penguasa yang salah adalah ujaran kebencian? Bukankah dia berkata haram menjatuhkan pemerintah yang sah.

Bahar bilang, sikap dia yang kritis bukan berarti melawan negara. Bahar mengklaim sikapnya melawan ketidak adilan dan kezaliman oleh pemerintah.

“Saya tegak berdiri melawan ketidakadilan dan kezaliman penguasa, bukan melawan negara. Karena bagi saya, Pancasila, NKRI, dan UUD 1945 harga mati. Bukankah ini negara demokrasi,” ucapnya.

Bahar melanjutkan, jika ada kebijakan penguasa yang mensejahterakan rakyat, maka dirinya mendukung penuh.

“Ya saya mendukung 1000 persen. Tetapi jika ada kezaliman dan ketidakbenaran, ya kita kritik. Kita nasihati,” ungkapnya.

Bahar sudah bilang berkali-kali, demi Islam, demi NKRI, demi bangsa, demi rakyat Indonesia, jangankan di penjara, nyawa, jiwa Bahar murah harganya.

"Darah saya murah untuk tumpah,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: