Angka Kematian Ibu di Kabupaten Tegal Meningkat Drastis, Naik Dua Kali Lipat
Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Tegal mengalami peningkatan yang sangat drastis. Tahun 2019 AKI tercatat hanya 12 kasus. Namun pada 2020 meningkat menjadi 28 kasus.
Bupati Tegal Umi Azizah mengatakan, sejak pandemi Covid-19, AKI memang meningkat. Dari 44,5 atau 12 kasus di tahun 2019 menjadi 104 atau 28 kasus di tahun 2020. Sebanyak 46 persen di antaranya terjadi karena preeklamsia.
Dirinya mengimbau memang perlu peningkatan pemahaman masyarakat tentang preeklamsia. Sebab, preeklamsia berat menjadi penyebab terbanyak terjadinya kasus kematian ibu di Kabupaten Tegal tahun 2020.
Menurutnya, preeklamsia atau orang sering menyebutnya dengan ‘keracunan kehamilan’ ini belum diketahui pasti penyebabnya.
Namun keberadaannya bisa dideteksi dan dicegah sejak dini dengan mengenali ciri-cirinya seperti tekanan darah tinggi, bengkak di kaki, sakit kepala, penglihatan kabur, mual dan muntah, serta sulit bernapas.
"Sehingga kalau sudah tahu ciri-cirinya, pemahaman masyarakat tentang preeklamsia bisa ditingkatkan,” tambahnya.
Deteksi faktor risiko preeklamsia, lanjut Umi, sangat diperlukan pada ibu hamil atau pada orang yang merencanakan kehamilan. Sehingga peran penyuluh kesehatan bisa dimaksimalkan dengan memberikan layanan konseling dan pemahaman kepada ibu hamil, pasangan, dan keluarganya agar menyadari bahaya preeklamsia setelah terlebih dahulu dikenalkan gejalanya.
Termasuk juga menjalin keterbukaan hubungan komunikasi dengan dokter kandungan tentang masalah kesehatan yang dialami.
Sehingga jika kemudian mendapati ada ibu hamil yang sudah mengalami preeklamsia, maka bisa segera mendapat penanganan.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Hendadi Setiaji menambahkan, kematian ibu di Kabupaten Tegal dari Januari sampai dengan Desember 2021 ini sebanyak 13 kasus terjadi di masa nifas, 10 kasus di masa kehamilan dan 4 kasus saat proses persalinan.
Kasus tertinggi, terjadi pada bulan Juli yaitu sebanyak 7 kasus dan Oktober sebanyak 4 kasus. Untuk AKI, 12 kasus atau 44,4 persen di antaranya terjadi akibat infeksi Covid-19. (guh/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: