Penataan Kota Slawi Telan Anggaran Rp16 Miliar, Komisi III Minta Konsultasikan ke Publik

Penataan Kota Slawi Telan Anggaran Rp16 Miliar, Komisi III Minta Konsultasikan ke Publik

Penataan pusat kota yang direncanakan oleh Pemkab Tegal pada tahun 2022 ini menelan anggaran Rp16 miliar. Komisi III DPRD Kabupaten Tegal meminta eksekutif agar pembangunannya di konsultasikan ke publik.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tegal M. Khuzaeni, Rabu (15/12) mengatakan,  Pemkab Tegal berencana akan mempercantik Kota Slawi sebagai Ibukota Kabupaten Tegal, pada 2022 mendatang. 

Rencananya, pembangunan 9 koridor Slawi itu menelan anggaran sebesar Rp16 miliar. Diharapkan pembangunan itu dikonsultasikan ke publik. Sehingga tidak mengecewakan masyarakat. 

"Jangan sampai hasilnya mengecewakan seperti pembangunan Alun-alun Hanggawana dan Gerbang Pemkab Tegal," katanya.

Rencana pembangunan 9 koridor Slawi, tambah Khuzaeni, di antaranya revitalisasi Alun-alun Hanggawana, Gerbang Pemkab Tegal, dan pembangunan trotoar jalan di kanan dan kiri jalan menuju komplek perkantoran Pemkab Tegal. 

Dirinya menyebut, untuk koridor 1 dimulai dari Jalan Menteri Supeno  I dan II, Alun-alun Hanggawana Slawi, Jalan Gajah Mada, Jalan Juanda hingga Gor Trisanja Slawi. Sedangkan, koridor 2 dari mulai Jalan Dr Soetomo, Jalan Kolonel Sugiono hingga Jalan Brigjend Katamso. 

"Rencana lainnya membangun jam besar di kawasan patung Srikandi. Di mana kita tahu patung Srikandi itu deket dengan rel kereta api," tambahnya. 

Komisi III DPRD Kabupaten Tegal itu menilai, pembangunan jam besar di patung Srikandi yang berdekatan dengan rel kereta api, akan menyebabkan jam berhenti saat kereta melintas. Hal itu karena setiap kereta lewat, magnet akan beroperasi dan secara otomatis jam akan berhenti. Hal seperti ini semestinya publik diajak bicara untuk memberi masukan. Jangan sampai uang yang dikeluarkan muspro atau mubah. 

Public hearing (konsultasi publik) bisa dilakukan saat ada rencana pembangunan. Misalnya nanti ada rencana pembuatan 9 koridor yang salah satunya akan mengubah kembali Alun-alun Slawi. Padahal yang jadi masalah adalah saluran drainasenya yang tidak bisa menampung air hujan. Jadi bukan merevitalisasi alun-alun, tetapi memperbaiki drainase. 

"Anggaran sebesar Rp16 miliar itu merupakan angka yang luar biasa besar. Semoga tidak ada banjir di Slawi, terutama di depan kantor Pemkab Tegal yang menjadi wajah Kabupaten Tegal," tambahnya.

Hingga kini, gambar rencana 9 koridor Slawi belum disampaikan ke masyarakat. Pihaknya meminta gambar bisa disosialisasikan ke masyarakat agar bisa memberikan masukan untuk mengatasi genangan air di Kota Slawi. Salah satu tujuannya tidak ada genangan air, apalagi banjir di Kota Slawi. (guh/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: