Anda Harus Tahu, Seorang yang Positif Omicron Bisa Tulari 40 Orang di Sekitarnya

Anda Harus Tahu, Seorang yang Positif Omicron Bisa Tulari 40 Orang di Sekitarnya

Meski varian Omicron belum terbukti menyebabkan kematian hingga saat ini, para ahli masih melakukan riset dan investigasi. Utamanya untuk mengetahui lebih banyak tentang bahaya varian Covid-19 terbaru itu.

"Sejauh ini varian Omicron masih under investigation untuk beberapa bagian. Tapi Omicron ini dianggap menular dengan cepat dan banyak," kata Kepala Bidang Pengembangan Profesi dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), Masdalina Pane dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (10/12).

Seperti diketahui, varian Omicron ditetapkan sebagai variant of concern (VOC) oleh WHO pada akhir November 2021. Sejumlah syarat varian virus ditetapkan sebagai VOC yaitu memiliki transmisi virus yang lebih cepat dan banyak dibandingkan varian sebelumnya.

Selain itu, lebih ganas atau menyebabkan perburukan lebih dari varian sebelumnya. Ketentuan lainnya adalah kebal terhadap vaksinasi yang sudah ada, mempengaruhi alat diagnostik yang sudah ada, serta mempengaruhi standar pengobatan.

Menurut Masdalina, penelitian mengungkapkan varian Omicron memiliki laju transmisi 10 hingga 40. Artinya satu orang yang positif COVID-19 varian Omicron, bisa menulari mulai dari 10 hingga 40 orang di sekitarnya.

"Jumlah tersebut jauh lebih besar dari varian virus pertama yang berasal dari Wuhan. Yakni laju transmisi 2 hingga 4. Sedangkan laju transmisi varian Delta mencapai 6 sampai 8.

Para ahli, lanjutnya, sedang mengonfirmasi mengenai kemungkinan adanya kasus kematian akibat Omicron. "Memang saat ini didapatkan hasil belum ada yang meninggal karena Omicron. Tetapi itu akan dikonfirmasi. Karena peningkatan kasus di Afrika juga meningkatkan jumlah kematian," paparnya.

Penelitian juga masih mengonfirmasi apakah Omicron berdampak lebih buruk pada kelompok yang berisiko tinggi. Seperti lansia atau orang dengan komorbid. "Hingga saat ini Omicron masih menginfeksi orang dengan usia produktif," imbuhnya.

Ada pula dugaan yang menyebutkan Omicron berpengaruh lebih buruk pada orang yang mengidap penyakit HIV.

"Karena cukup besar prevalensi HIV di Afrika. Tapi semua ini masih under investigasi. Semua negara sudah melakukan berbagai persiapan untuk melakukan cegah tangkal supaya tidak masuk ke negaranya," pungkas Masdalina. (rh/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: