Pesan Terakhir Wali Kota Bandung Mang Oded Singgung Pemerkosaan 12 Santriwati

Pesan Terakhir Wali Kota Bandung Mang Oded Singgung Pemerkosaan 12 Santriwati

Hari ini, warga Kota Bandung tengah dirundung duka. Orang nomor satu di kota berjuluk Paris Van Java ini, Oded M Danial meninggal dunia, Jumat (10/12).

Oded meninggal dunia saat akan mengisi khutbah Jumat di Masjid Raya Mujahidin Jl. Sancang No. 6 Bandung. Itu terlihat dalam sebuah pamflet yang tertulis nama dan foto Oded yang akan menjadi penceramah di masjid itu.
 
Oded tiba-tiba pingsan dan jatuh. Jemaah masjid yang panik, langsung melarikannya ke RS Muhammadiyah, Kota Bandung.

Sempat mendapatkan perawatan, nyawa Oded tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia di RS Muhammadiyah, Bandung.

Meninggalnya Oded menyisakan duka bagi warganya. Apalagi tugasnya sebagai wali Kota Bandung dan ingin memajukan Kota Bandung belum usai.

Namun apa daya. Tuhan lebih dulu memanggilnya sebelum masa jabatannya berakhir pada 2023 mendatang. Di akun Instagram terverifikasi miliknya, Oded meninggalkan sejumlah unggahan di sosial medianya.

Unggahan terakhirnya itu terkait dugaan pencabulan seorang guru pesantren kepada 12 santrinya hingga hamil dan melahirkan. Di keterangan unggahannya itu, Oded berharap semua masyarakat beristighfar atas kejadian itu.

Namun itu bukan berarti Oded adalah orang suci yang tak luput dari kesalahan. Ia berharap, kasus ini tak terulang dan menjadi pembelajaran bagi dirinya semasa hidup dan orang lain.

“Mari kita beristighfar bersama-sama terkait pemberitaan yang memang betul adanya,” tulis Oded di unggahan terakhirnya.

Dikutip dari Fajar, berikut keterangan lengkap di dalam unggahan Oded sebelum akhirnya ia meninggal dunia.

"Adapun penanganan terkait kasus ini kita sudah mengambil sikap dari awal bulan Juni sejak pertama teridentifikasi, tentunya bekerjasama dengan pihak terkait, ada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (@dp3a_kotabdg ) yang juga bergerak bersama UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Barat."

"Proses hukum kepada terdakwa terus dan sedang berlanjut, harapan kita semua sama semoga mendapatkan keputusan seadil-adilnya karena perbuatan HW yang keji telah menciderai nilai sosial, agama bahkan kemanusiaan."

Menyikapi ini, sedikit pengingat dari Mang Oded untuk diri sendiri juga para guru, para pendidik yang seharusnya berperan mulia sesuai fungsinya, bahwa Allah SWT dalam perkara tindakan asusila dan kejahatan seksual menyebutnya fahisyah atau perbuatan keji, karena menimbulkan kekejian pada korban juga agamanya.

"Mari terus panjatkan do’a, maksimalkan ikhtiar, memohon perlindungan untuk diri dan keluarga supaya terhindar dari perbuatan keji yang menimpa. Hatur nuhun," pungkasnya. (Ishak/fajar/ima)

Sumber: