Kasa Tertinggal di Perut, Seorang Ibu Meninggal Usai Dioperasi Caesar Tiga Bulan Sebelumnya
Dugaan malpraktik terhadap salah seorang pasien saat persalinan di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Mimika, Papua viral di media sosial (medsos). Tayangan video dugaan malpraktik itupun langsung beredar luas.
Rumah Sakit Mitra Masyarakat pun buka suara soal dugaan malpraktik itu. "Benda yang ada di perut itu adalah kasa yang tertinggal pada operasi yang pertama, dan itu kami akui adalah kelalaian," kata Direktur RSMM, dr Johni R Tandisau, Kamis (9/12).
Johni mengatakan peristiwa itu berawal saat 26 Agustus lalu. Seorang pasien yang akan melahirkan anak ke tujuhnya masuk ke rumah sakit.
lantaran masa kehamilan yang sudah melewati waktunya, direncanakan persalinan dengan operasi atau caesar. Saat itu dilakukan tindakan operasi pertama oleh tim medis dan mengeluarkan bayi dari kandungan pasien.
Pada 31 Agustus, pasien diperbolehkan pulang ke rumah. Rumah sakit mengaku pasien tidak datang lagi untuk melakukan kontrol.
Pada 27 Oktober, pasien mengunjungi lagi rumah sakit dengan mendatangi poliklinik. Pasien mengeluhkan sakit di bagian perut, setelah operasi pertama mengalami bengkak (kembung) di bagian perutnya, mual serta muntah-muntah.
Akhirnya saat itu pasien menjalani opname di rumah sakit. Dari observasi medis, ditemukan adanya kelainan yakni sumbatan pada usus pasien.
Pihak rumah sakit menganjurkan untuk dilakukan operasi, namun pasien menolak dan berobat jalan. Pada 20 November 2021 pasien kembali ke rumah sakit.
Akhirnya, 22 November 2021 diputuskan untuk melakukan operasi mengeluarkan kain kasa tersebut. "Ada kebocoran pada usus, kemudian dilakukan lagi operasi ulang tanggal 27 November oleh karena infeksi yang besar, pada tanggal 28 November ibu itu meninggal," terangnya seperti yang dikutip dari detik.com.
"Tidak ada kesengajaan meninggalkan kasa di dalam. Tapi, kasa itu diperlukan pada saat dilakukan tindakan operasi. Hanya saja ada kelalaian dari operator pada saat menutup itu untuk mengeluarkan, itu yang terjadi," jelas dr Johni.
Terkait kejadian ini, pihak Yayasan Caritas Timika Papua (YCTP) telah mengistirahatkan dokter beserta tim yang menangani proses operasi terhadap pasien. Yayasan melakukan komunikasi dengan pihak keluarga.
"Tentu langkah awal telah dilakukan untuk mengistirahatkan, sambil menunggu hasil investigasi," ungkap perwakilan yayasan, Hans Magal. (dtc/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: