Undang Ganjar ke Tempatnya, Ikatan Pelajar-Mahasiswa Wamena Sebut Gubernur Jateng Tokoh Pemersatu Perbedaan

Undang Ganjar ke Tempatnya, Ikatan Pelajar-Mahasiswa Wamena Sebut Gubernur Jateng Tokoh Pemersatu Perbedaan

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diminta datang ke acara Mubes Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Jayawijaya Wamena. 

Mereka mengundang karena sebelumnya melihat video-video saat ia berkunjung ke Papua beberapa waktu lalu.

"Iya, mereka mau mengundang saya. Tadi sempat ngobrol dan bercanda. Ternyata mereka melihat video-video saya waktu datang ke PON Papua," katanya.

Ikatan Keluarga Besar Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Jayawijaya Wamena menilai Ganjar Pranowo sebagai salah satu tokoh pemersatu perbedaan suku, agama, dan ras. 

Hal itu disampaikan perwakilan ikatan pelajar dan mahasiswa Wamena yang datang bertamu ke rumah dinas Puri Gedeh, Rabu (8/12).

"Pak Ganjar itu salah satu tokoh yang berjiwa milenial, salah satu tokoh juga yang bisa menyatukan kami dari sisi perbedaan suku, agama, dan lainnya," kata Yanuar Mabel, perwakilan Ikatan Keluarga Besar Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Jayawijaya Wamena se-Jawa-Bali saat ditemui di Puri Gedeh.

Hal itu juga yang kemudian mendasari para pelajar dan mahasiswa Wamena untuk mengundang Ganjar Pranowo hadir dia acara musyawarah besar Ikatan Keluarga Besar Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Jayawijaya, Wamena, yang rencananya digelar akhir tahun ini. 

Tidak hanya itu, mereka juga mengundang Ganjar untuk berkunjung ke Wamena yang ada di sekitar Lembah Baliem, Papua.

"Kami bermaksud mengundang Pak Ganjar hadir di kegiatan kami. Kemarin beliau sempat datang di PON Papua tetapi tidak sampai ke Wamena sehingga kami tadi sempat cerita agar berkenan datang ke kampung kami di  Wamena. Kalau Bapak belum datang ke Wamena berarti belum datang ke Papua. Beliau siap, ketika ada libur akan datang ke sana," katanya.

Terkait acara yang rencananya di gelar akhir tahun ini, Ganjar mengusulkan agar waktunya digeser. Sebab waktu itu berbarengan dengan kebijakan dari pemerintah terkait pencegahan Covid-19 selama Natal dan Tahun Baru. 

Menurut Ganjar, acara itu bagus sehingga sangat disayangkan apabila nanti terbentur dengan kebijakan Nataru. Termasuk saran agar acara juga digelar secara hybrid untuk mengantisipasi jumlah peserta yang hadir.

"Mereka ingin saya hadir di acara itu tapi waktunya saja. Mereka ingin buat acara di tengah kondisi menjaga pandemi maka saya sarankan agar maju atau diundur setelah Januari," ungkapnya.

Ganjar juga mengapresiasi semangat luar biasa yang dimiliki oleh pelajar dan mahasiswa Wamena. Ia berharap ke depan para pelajar dan mahasiswa itu kembali ke Wamena untuk membangun daerahnya.

"Spiritnya menurut saya luar biasa karena mereka itu datang dari Jakarta dan Bandung terus kemudian ada yang di Semarang kemudian hari ini bisa bertemu. Kita kasih semangat mereka karena sedang belajar di seluruh Jawa-Bali untuk kemudian kita harapkan mereka pulang untuk membangun daerahnya," tutur Ganjar.

Sumber: