200 Hektare Lahan Pertanian di Lumajang, Jatim Puso Terendam Lahar dan Erupsi Gunung Semeru
200 hektare lahan pertanian di Lumajang, Jawa Timur dipastikan gagal panen atau puso, akibat terkena erupsi Gunung Semeru. hal itu diungkapkan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Lumajang, Agus Setiawan.
Ratusan lahan pertanian itu berada di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro Kabupaten Lumajang.
"Ini masih catatan awal di dua kecamatan, di sana ada tanaman kebun, tanaman lereng gunung dan aliran sungai. Semuanya terdampak," kata Agus, Selasa (7/12).
Untuk komoditas, yang terdampak di antaranya padi, palawija, serta sengon. Luasan lahan lain yang belum bisa terdata, antara lain kopi.
Untuk perkembangan situasi saat ini, kata Agus, petani belum bisa naik ke gunung demi memastikan apakah tanaman kopi mereka sudah mati atau masih bisa diselamatkan.
"Kalau kopi ada di lereng, tetapi karena belum bisa naik ke atas, teman-teman petani di Desa Oro-Oro Ombo belum bisa memberikan kabar ke kami apakah tanam masih utuh atau tidak," jelasnya.
Sementara untuk peternakan, lanjut Agus, banyak hewan ternak yang mati dan tidak bisa diselamatkan, seperti sapi dan kambing.
"Tetapi memang saat evakuasi, ternak tersebut banyak yang tidak sempat dibawa karena letusan dan lahar Gunung Semeru datang secara mendadak," katanya.
Agus menyebut, ternak yang mati karena lahar dari letusan Gunung Semeru itu berada di Desa Sumber Urip, Sumber Mujur, Oro-Oro Ombo dan Supit Urang
"Memang sempat ada yang berhasil dievakuasi, tapi lebih banyak yang tidak bisa dievakuasi karena kejadian mendadak," pungkasnya. (der/ant/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: