Alat Berat Rusak, Sampah Berceceran di TPS, Anggota Dewan: Bencana!
Saat ini banyak sampah yang tercecer di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kabupaten Tegal. Sehingga beberapa anggota dewan menilai kalau Kabupaten Tegal sudah darurat sampah.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tegal M. Khuzaeni, Rabu (1/12) mengatakan, sampah yang terkumpul di TPS tidak bisa dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPS) Penujah, Kecamatan Kedungbanteng sejak beberapa pekan lalu. Darurat sampah itu karena dipicu rusaknya alat berat yang digunakan untuk meratakan sampah di TPA Penujah.
"Ini kondisi darurat yang harus segera ditangani. Banyak laporan masuk dari masyarakat yang mengeluhkan sampah menumpuk di TPS,” katanya.
Laporan yang masuk terkait dengan penumpukan sampah, tambah Khuzaeni, di antaranya di TPS Pagerbarang, TPS Lebaksiu, dan TPS lainnya. Warga mengeluhkan penumpukan sampah membuat bau tidak sedap dan munculnya lalat. Selain itu, sampah yang tidak segera dibuang juga akan menimbulkan banyak penyakit.
"Setelah kami konfirmasi ke pengelola TPA Penujah, ternyata alat beratnya rusak semua. Sampah sudah menumpuk tinggi, sehingga tidak bisa diratakan,” tambahnya.
Alat berat yang rusak, lanjut Khuzaeni, berupa 1 unit excavator, 1 unit loader, dan 2 unit buldozer. Kerusakan berlangsung sejak beberapa pekan lalu. Kondisi itu membuat truk pengangkut sampah berhenti beroperasi. Mereka tidak bisa mengangkut sampah karena tidak bisa dibuang. Sampah hanya dibiarkan berserakan di TPS. Padahal, tiap hari sampah terus bertambah banyak. OPD terkait diminta mencari solusi untuk pengadaan alat berat secepatnya.
"Ini sudah darurat sampah dan masuk dalam bencana. Harusnya bisa menggunakan dana bencana untuk mengatasi ini," terangnya.
Untuk menangani itu, mestinya Pemkab Tegal dapat menggunakan anggaran bencana yang berada di alokasi Belanja Tidak Terduga (BTT). Anggaran dapat digunakan untuk mengatasi kerusakan alat berat dengan sistem sewa. Sewa alat berat dilakukan hingga alat berat yang ada bisa berfungsi atau pengadaan alat berat baru.
Penanganan tidak bisa menunggu tahun anggaran baru, karena semakin lama dibiarkan, sampah akan semakin banyak menumpuk.
Pihaknya menyatakan, Komisi III sudah pernah mengusulkan anggaran untuk sewa alat berat berupa bulldozer. Namun, tidak mendapatkan respon positif saat pembahasan di Badan Anggaran DPRD setempat. Sehingga anggaran untuk penanganan sampah di TPA Penujah tidak dialokasi pada tahun ini.
Padahal, kondisinya sudah sangat darurat. Sampah menggunung melebihi jalan truk pengangkut sampah.
Program Bank Sampah belum mampu menangani tumpukan sampah di TPA Penujah. Paling hanya 1 ton dari 480 ton perhari sampah yang dibuang ke TPA Penujah, dimanfaatkan Bank Sampah. (guh/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: