Jual Beli di Malioboronya Tegal Gunakan Foodtruck, Mobil yang Dimodifikasi Jadi Dapur atau Bar

Jual Beli di Malioboronya Tegal Gunakan Foodtruck, Mobil yang Dimodifikasi Jadi Dapur atau Bar

Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Dinkop UKM Perdagangan) Kota Tegal mensosialisasikan konsep foodtruck di Jalan Ahmad Yani. Sosialisasi dilakukan kepada pelaku usaha di Ruang Rapat Dinkop UKM Perdagangan di Jalan Hang Tuah, Kamis (18/11) lalu.

Saat ini, Jalan Ahmad Yani sedang digarap untuk dijadikan sebagai Malioboronya Tegal.

Dalam sosialisasi ini, Plt Kepala Dinkop UKM Perdagangan Herviyanto GWP didampingi Kepala Bidang Perdagangan Eli Nina menjelaskan foodtruck merupakan kegiatan menjual makanan atau minuman dengan menggunakan media unit mobil yang dimodifikasi.

Nantinya foodtruck akan menyerupai dapur atau bar dan dilengkapi dengan alat penunjang usahanya.

Ciri-ciri makanan yang dijual di foodtruck, sambung Hervi, yakni makanan siap saji atau yang mudah diolah, berkualitas tinggi, unik, dan pengolahan makanan bisa dilakukan di dapur mobil.

“Foodtruck menggunakan media mobil yang sama. Desainnya, terserah pelaku usaha, namun disesuaikan dengan kuliner yang dijual,” kata Hervi.

Rencananya, foodtruck akan beroperasi mulai pukul lima sore hingga dua belas malam. Keuntungan bisnis ini meliputi dapat berpindah-pindah lokasi, lebih efektif, dan tidak membosankan.

Selain itu, foodtruck ini akan menjadi solusi untuk mengatasi harga sewa tempat usaha yang tinggi, modal relatif terjangkau, meraih konsumen yang tidak terbatas oleh tempat dan jarak, serta aset dapat dijadikan hak milik.

“Menu dapat berganti sesuai keinginan, lebih besar dalam meraih kesempatan berbisnis seperti katering atau dapur berjalan, serta dapat dijadikan alat promosi kerja sama,” imbuh Hervi.

Kepada calon pelaku usaha foodtruck, Dinkop UKM Perdagangan berpesan agar memperhatikan sejumlah hal. Sebagaimana disebutkan, di antaranya membangun sikap mental kewirausahaan, menentukan produk yang akan dijual, serta menentukan target pasar dari produk yang akan dijual.

“Apakah golongan menengah ke bawah atau golongan menengah ke atas,” jelas Hervi. (nam/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: