Salatiga dan Ambarawa Diguncang Gempa, Ganjar: Saya Minta Semua Siaga

Salatiga dan Ambarawa Diguncang Gempa, Ganjar: Saya Minta Semua Siaga

Masyarakat di Salatiga dan Kabupaten Semarang diminta tidak perlu takut dengan gempa yang terjadi di sana.

Meski begitu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat selalu siaga dengan perkembangan yang terjadi.

Hal itu disampaikan Ganjar saat ditemui di kantornya, Senin (25/10). Ia mengatakan sudah berkoordinasi dengan bupati/wali kota setempat terkait hal itu.

"Saya minta semua siaga. Yang di Kabupaten Semarang sudah menyiapkan, mereka membuat tenda-tenda. Sementara saya minta semuanya stand by kalau nanti pergerakannya belum selesai. Masyarakat tidak usah takut," ucapnya.

Pihaknya, lanjut Ganjar, terus memantau perkembangan pergerakan tanah yang terjadi. Dinas ESDM Jateng dan instansi lain memantau terus menerus untuk memberikan informasi harian.

Disinggung terkait dampak dari gempa yang terjadi, Ganjar belum mendapatkan laporan.

"Belum dihitung apakah ada kerugian yang terjadi akibat gempa itu," ucapnya.

Soal pengungsi, Ganjar mengatakan sempat ada pengungsi di Kabupaten Semarang. Mereka ditaruh di tenda-tenda yang sudah disiapkan.

"Tapi saya belum tahu apakah mereka nginep atau tidak. Rencananya mau saya tengok mereka," pungkasnya.

Ganjar Minta Bupati/Wali Kota Siapkan Tempat Pengungsian Standar Prokes

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga mengingatkan pada seluruh bupati/wali kota terkait mitigasi bencana. Menurutnya, musim penghujan telah tiba, dan seluruh bupati/wali kota diminta siaga terkait potensi bencana yang terjadi. 

"Saya minta perhatian semuanya, karena curah hujan makin hari makin tinggi. Potensi longsor dan bencana lain di tempat-tempat tertentu juga ada. Maka saya sampaikan ke kawan-kawan bupati/wali kota siaga," ucapnya.

Masing-masing daerah khususnya yang rawan bencana, lanjut Ganjar, harus segera melakukan apel siaga bencana. Selain memastikan semuanya aman, mereka juga diminta menyiapkan tempat-tempat pengungsian yang yang berpatokan pada protokol kesehatan.

"Pengalaman ini pernah kita lakukan tahun lalu, sehingga sekarang tinggal mencontoh saja. Jangan sampai abai, kalau terjadi sesuatu dan masyarakat mengungsi, tidak boleh prokesnya abai," tegasnya.

Sumber: