Gairahkan Usaha yang Lesu, Merias Asa, Bangkitkan Ekonomi Kreatif
Upaya pemulihan ekonomi rakyat menjadi fokus pemerintah menggairahkan kehidupan usaha yang lesu akibat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat di masa pandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Bupati Tegal Umi Azizah pada acara deklarasi dan pelantikan pengurus Perias Slawi Ayu Kemayu di Gedung Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tegal, Kamis (14/10) siang.
Umi mengatakan, tata rias dan perempuan merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Keduanya saling melengkapi dan membutuhkan, sehingga tidak heran jika profesi penata rias didominasi oleh kaum hawa.
Oleh karenanya, Umi menyambut hangat kehadiran wadah komunitas penata rias Kemayu ini dan berharap kiprahnya ke depan mampu menopang percepatan pertumbuhan ekonomi kreatif di Kabupaten Tegal.
“Ekonomi kreatif inilah yang terus kita dorong pertumbuhannya karena sangat penting artinya dan menjadi kekuatan baru dalam konstelasi perekonomian nasional,” kata Umi.
Menurutnya, konsep perekonomian yang banyak mengandalkan kekayaan sumber daya alam sebagai penggerak utamanya akan semakin tertinggal jika tidak ditopang perekonomian berbasis sumber daya manusia lewat sektor ekonomi kreatifnya.
Perkembangan ekonomi kreatif, sambung Umi, terus menunjukkan pertumbuhan positif, di mana sektor ini mampu tumbuh dan memberikan nilai tambah sebesar Rp1.100 triliun di tahun 2020. Sementara dari 17 sub sektor ekonomi kreatif, sub sektor fashion, termasuk tata rias di dalammya berkontribusi sekitar 17 persen.
Kepada pengurus Kemayu, Umi menitip pesan agar kekompakan antar anggotanya bisa dijaga.
“Hindari sikap saling mendominasi, perbanyak forum berbagi ilmu, pengalaman dan juga pengetahuan untuk mengasah dan menumbuhkan daya kreasi anggotanya,” ujarnya.
Selain membangun jejaring dan jalinan kolaborasi dengan banyak pihak, Umi berharap Kemayu bisa lebih memperbanyak kegiatan seperti pagelaran seni rias hingga pelatihan manajemen untuk memberikan layanan memuaskan bagi para pengguna jasanya.
Umi juga mengingatkan, jika ada pengelolaan keuangan di dalamnya bisa diatur secara baik, terbuka dan akuntabel.
“Kuncinya harus ada sikap saling percaya antara pengurus dengan anggotanya. Jangan selalu melihat orang lain dari sisi kelemahan, kesalahan dan kekurangannya saja,” katanya.
Senada itu, Dewan Pembina Perias Slawi Ayu Kemayu Rasikin mengatakan, pihaknya segera merancang program kerja Kemayu, salah satunya menyediakan jasa rias gratis kepada warga Kabupaten Tegal yang tidak mampu secara ekonomi.
Sementara itu, Ketua Perias Slawi Ayu Kemayu terpilih, Sutari, menambahkan jika di dalam kepengurusan wadah profesi perias ini tidak terbatas pada perias pengantin saja, melainkan juga bisa dari pelaku usaha jasa pendukung acara resepsi pernikahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: