Diduga Cemari Lingkungan, Puluhan Warga Prapag Lor Keluhkan Adanya Pabrik Rajungan: Bau Banget!

Diduga Cemari Lingkungan, Puluhan Warga Prapag Lor Keluhkan Adanya Pabrik Rajungan: Bau Banget!

Puluhan warga Desa Prapag Lor Kecamatan Losari mendatangi balai desa setempat, Jumat (15/10). Kedatangan mereka tidak lain untuk menyampaikan keluhan terkiat keberadaan pabrik rajungan yang diduga telah mencemari lingkungan di wilayah dekat balai desa. 

Sejumlah warga yang menolak keberadaan pabrik pengelolaan rajungan tiba di balai desa setempat untuk melakukan audiensi sekitar pukul 09.30 WIB. 

Kedatangan mereka diterima langsung oleh Kepala Desa (Kades) Prapag Lor Facrudin Ades Raka. 

Dalam audiensi tersebut, tokoh masyarakat setempat Bambang menyampaikan, sejumlah masyarakat yang ada di sekitar pabrik pengolahan rajungan mengeluhkan adanya limbah yang diduga dari pabrik tersebut. Apalagi, sampai saat ini warga sekitar belum pernah mendapatkan sosialisasi dari pihak pabrik ataupun dari pemerintah desa. 

"Setelah beberapa minggu ini kita baru merasakan keberatan. Jadi kita harapkan permasalahan ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan dan jangan sampai ada konflik saling membenci antarsesama. Harapannya diselesaikan dengan hati yang legowo," ujarnya. 

Ditemui usai pertemuan, perwakilan warga yang menolak keberadaan pabrik pengelolaan rajungan, Carsini (50) mengaku menolak adanya pabrik pengolahan rajungan tersebut. Pasalnya, sejak adanya pabrik tersebut, dirinya merasa terganggu. 

"Gak sukalah, saya minta ditutup. Bau banget, sampai saat mau makan saya pergi ke rumah saudara," ujarnya. 

Diakuinya, setiap hari dirinya mencium bau yang menyengat yang diduga bersumber dari pabrik pengolahan rajungan tersebut. 

"Gak ada solusi-solusi, saya minta (pabrik) ditutup," ucapnya. 

Hal senada juga diungkapkan warga lainnya, Riski Alponio . Diakuinya, dirinya merasa terganggu dengan adanya pabrik pengolahan rajungan di dekat rumahnya. Pasalnya, bau yang menyengat yang diduga disebabkan oleh pabrik rajungan tersebut membuat orang di rumahnya terganggu. 

"Terlebih di rumah saya ada orang tua yang ada gejala sakit. Jadi, kita harapkan bisa segera ditutup," tuturnya. 

Sementara itu, kuasa hukum dari pemilik gudang, Adi Gunawan mengatakan, sebagai warga negara yang baik, pihaknya telah memberikan solusi-solusi kepada masyarakat yang terdampak. 

Kalau yang dipermasalahkan terkait limbah, kata dia, pihaknya mengajak masyarakat untuk ke Dinas Lingkungan Hidup (LH) untuk mengecek limbah yang ada di sekitar pabrik. 

"Kalau untuk perizinan insya Allah lengkap. Tapi, jika dari LH kalau kita (pabrik pengolahan rajungan) diminta untuk tutup insya Allah kita siap (menutup)," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: