Rem Blong, Trailer Angkut 27 Ton Ikan Diselamatkan Jalur Penyelamat Flyover Kretek
Insiden truk trailer rem blong kembali terulang di Flyover (FO) Kretek Paguyangan Kabupaten Brebes, tepatnya di jalan utama Tegal-Purwokerto, Kamis (7/10). Beruntung, sopir truk berhasil mengarahkan kendaraanya menuju jalur penyelamat yang berjarak sekitar 1 kilometer dari flyover.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, truk B 9823 PEH yang menarik kontrainer bermuatan ikan melaju dari Purwokerto menuju ke Tegal. Pengemudi truk Rosim (44) menuturkan truknya mengalami kendala pengereman saat menuruni jalur flyover.
"Remnya jadi bangka (keras), padahal posisi perseneling di gigi 3. Beruntung jarak dengan kendaraan di depan cukup jauh," kata Rosim.
Dia mengaku rutin melintasi jalur Bumiayu-Paguyangan ini, sehingga mengetahui adanya jalur penyelamat. Meskipun truk tailer yang dikendarainya sempat oleng, Rosim berhasil mengarahkan kendaraanya ke lokasi tersebut agar berhenti.
"Saya rutin kirim barang dari Cilacap ke Jakarta, jadi paham di sini ada jalur penyelamat," ucapnya.
Laju kendaraan besar ini, baru dapat berhenti setelah bagian depannya menabrak tembok pengaman di ujung jalur penyelamat. Selain kondisi jalur menurun panjang semenjak FO Kretek, beban muatan juga diduga membuat truk sulit dihentikan.
"Saya bawa ikan sebanyak 27 ton dari Cilacap menuju Jakarta, meskipun sudah naik jalur penyelamat, tapi belum mau berhenti sampai akhirnya menabrak ujung tembok," jelasnya.
Kasat Lantas Polres Brebes AKP Endah Setianingsih, didampingi Kapos Lantas Bumiayu AIPTU Bagus Heri Sertiawan membenarkan terjadinya insiden tersebut. Dikatakan, kegagalan fungsi pengeraman sebagaimana pengakuan pengemudi menjadi penyebab truk terpaksa harus masuk jalur penyelamat.
"Sopir sudah tidak bisa menguasai kendaraan, saat memasuki FO dari arah selatan, menggunakan gigi 3. Pada jalan menurun, takut tidak kuat dia berniat memindahkan ke gigi 2, tapi tidak berhasil hingga kembali masuk ke gigi 3 kemudian remnya blong," kata Endah.
Kasat Lantas menghimbau kepada pengemudi dengan beban muatan berat, untuk tidak melalu jalur antara Purwokerto-Tegal tersebut. Hal ini lantaran jalur tersebut rawan terjadi kecelakaan yang melibatkan kendaraan besar dengan beban muatan berat.
"Kami juga meminta warga yang ada di sekitar jalur untuk senantiasa waspada, mengingat aktivitas kendaraan cukup tinggi di jalur ini," ingatnya.
Meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa, namun insiden tersebut membangkitkan rasa trauma warga, atas deretan insiden yang terjadi sebelumnya.
"Beruntung tadi sopir bisa mengarahkan ke jalur penyelamat yang baru saja selesai pembangunannya, kalau tidak kejadian bisa lebih parah lagi," ungkap Aminudin, 43, warga setempat.
Dikatakan, meski saat ini sudah terdapat dua jalur penyelamat di sepanjang jalan mulai dari FO Kretek ke arah utara hingga simpang tiga Jalan Lingkar Bumiayu, namun intensitas kendaraan besar yang melintas di jalur tersebut cukup membuat warga was-was.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: