Tawari Rp200 Juta ke Peserta CPNS Lulus Tes SKD, Oknum Mengaku Bisa Retas Server BKN
Isu kecurangan sejumlah peserta saat melaksanakan ujian Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menyeruak ke permukaan.
Hal ini seperti terjadi di Kabupaten Enrekang yang tercederai dengan adanya isu tersebut.
Dikutip dari Fajar, salah seorang peserta seleksi CPNS, Nur Habibah mengaku sempat ditawari oleh seseorang oknum untuk membantu menjawab soal ujian SKD dengan menggunakan sistem kloning atau meretas sistem.
“Oknum ini tawari saya. Menelpon. Dia patok harganya Rp200 juta,” katanya, Senin (4/10).
Menurut Habibah, oknum itu menjelaskan jika sistem kloning ini ada orang yang mengendalikan hasil ujian SKD dari kejauhan dengan cara meretas sistem.
Kata Habibah, oknum itu menjanjikan nilai grade di atas rata-rata. Bahkan, sampai menyentuh angka 450.
“Dia juga bilang kalau sudah sebanyak 9 orang yang melakukan itu di Enrekang,” bebernya.
Melihat ada kecurangan dalam seleksi CPNS, Habibah dan beberapa temannya pun melaporkan hal tersebut kepada panitia seleksi. Dalam hal ini BKPSDM Kabupaten Enrekang.
“Kami ini sudah belajar susah payah. Tapi ada orang yang tempuh jalur curang. Tidak adil,” ungkap Habibah.
Sementara itu, Kanreg IV BKN Makassar Agus Sutiadi mengutarakan, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan mengenai hal tersebut.
Menurutnya mengenai jaringan BKN yang diretas hal itu tidak mungkin. Pasalnya kata dia, jaringan BKN di-back up langsung Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
“Kita belum simpulkan dulu. Nanti kalau ada hasil dari BKPSDM daerah baru kita bertindak. Tapi kalau pendapat saya, ini cuma penipuan,” jelasnya.
Pelaksanaan seleksi SKD CPNS Kabupaten Enrekang tahun 2021 sendiri diikuti oleh 942 peserta CPNS dan 140 peserta PPPK non guru. (Rac/fajar/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: