Pimpin Tradisi Grebeg Yaqowiyyu Kyai Ageng Gribig, Ganjar dan Airlangga Kompak Bagi-bagi Apem

Pimpin Tradisi Grebeg Yaqowiyyu Kyai Ageng Gribig, Ganjar dan Airlangga Kompak Bagi-bagi Apem

Tradisi pembagian apem yang dilakukan secara turun temurun sejak 400 tahun silam, digelar di Jatinom Klaten, Jumat (24/9). 

Tradisi itu digelar tiap tahun setiap bulan Safar. Jika biasanya Grebeg Apem Yaaqowiyyu Kyai Ageng Gribig dilakukan secara meriah, kali ini digelar dengan cara sederhana. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin acara grebeg Apem Yaaqowiyyu Kyai Ageng Gribig tersebut. 

Acara dimulai dengan salat Jumat berjamaah kemudian Ganjar dan Airlangga bersama sejumlah anak cucu Kyai Ageng Gribig berziarah ke makam Kyai Ageng Gribig dan berdoa bersama.

Usai acara itu, Ganjar dan Airlangga diminta keturunan Kyai Ageng Gribig untuk membagi-bagikan apem kepada masyarakat yang ada di sana. Biasanya, apem dibagi-bagikan dengan cara dilemparkan dan diperebutkan ribuan masyarakat. Namun kali ini, apem dibagikan secara simbolis, kemudian pasukan Gojek diminta berkeliling membagi-bagikan apem kepada masyarakat.

Ganjar mengapresiasi masyarakat Klaten yang tetap menggelar tradisi itu. Meski suasananya agak berbeda karena tidak bisa meriah, namun tetap dijalankan dengan khidmad.

"Suasananya agak berbeda, karena hari ini tidak bisa rame-rame membagi apem dengan kehadiran masyarakat yang masif. Namun tetap dirayakan masyarakat karena ini cerita budaya dan religi peninggalan Mbah Gribig," kata Ganjar.

Ada banyak nilai dari tradisi Grebeg Apem Yaa Qowiyyu. Selain menggambarkan bagaimana penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh Kyai Ageng Gribig tempo dulu dengan pendekatan kultural, tetapi juga ada nilai ekonomi yang mengikuti.

"Ada nilai ekonomi yang luar biasa. Setiap acara ini, ekonomi masyarakat tumbuh. Orang buat apem, ini saja kemarin 6 ton. Belum lagi biasanya banyak orang datang dari berbagai daerah dan tentu bisa menggeliatkan ekonomi masyarakat," ucapnya.

Ganjar berharap tradisi Grebeg Apem Yaa Qowiyyu tetap lestari. Tahun depan, ia berharap tradisi ini bisa digelar seperti sebelum pandemi.

"Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa baik dan acara ini digelar meriah," tutupnya.

Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang mengatakan, tradisi Yaa Qowiyyu merupakan tradisi bagi-bagi apem yang dilakukan sejak Kyai Ageng Gribig. Tradisi itu sudah dilakukan lebih dari 400 tahun. Airlangga sendiri masih keturunan anak cucu Kyai Ageng Gribig.

"Simbah ini memberikan pengajaran tentang konsep berbagi. Selain itu, simbah Gribig juga menciptakan kegiatan ekonomi melalui pembuatan apem ini. Acara ini tiap tahun digelar, Pak Ganjar juga beberapa kali ikut," katanya.

Karena pandemi, acara tidak digelar seperti biasa. Protokol kesehatan harus dilakukan, tetapi acara tetap digelar meski berbeda.

Sumber: