Singgung Hak Perempuan Afghanistan, Jokowi Juga Bicara Palestina dan Myanmar Saat Sidang Umum PBB

Singgung Hak Perempuan Afghanistan, Jokowi Juga Bicara Palestina dan Myanmar Saat Sidang Umum PBB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Rabu (22/9) lalu, menyinggung sejumlah isu global. Termasuk perlindungan hak perempuan Afghanistan di tangan rezim Taliban.

Menurutnya, praktik kekerasan dan marginalisasi semakin rentan menyasar kaum perempuan.

"Potensi praktik kekerasan dan marginalisasi perempuan di Afghanistan, kemerdekaan Palestina yang semakin jauh dari harapan," kata Jokowi dalam pidatonya di PBB secara virtual.

Selain situasi di Afghanistan, Jokowi juga turut menyinggung penyelesaian konflik Israel-Palestina hingga krisis politik di Myanmar pasca-kudeta militer pada awal Februari lalu.

"Konflik Israel-Palestina hingga krisis politik di Myanmar harus menjadi agenda kita bersama," ujarnya.

Jokowi juga turut menekankan, dunia harus tetap serius melawan intoleransi, konflik, terorisme, dan perang di tengah pandemi Covid-19. "Perdamaian dalam keberagaman, jaminan hak perempuan dan kaum minoritas harus tetap kita tegakkan," imbuhnya.

Di ketahui Israel dan Palestina masih menghadapi konflik berkepanjangan. Ketegangan antara kedua negara kembali memuncak setelah Israel dan Hamas terlibat pertempuran singkat di Jalur Gaza pada Mei lalu.

Sementara itu, Afghanistan tengah menghadapi babak baru usai Taliban menggulingkan pemerintah dan mengambil alih kekuasaan pada 15 Agustus lalu.

Di sisi lain, Myanmar masih dirundung krisis politik dan kemanusiaan usai militer mengkudeta pemerintahan yang sah pada Februari lalu. Mereka bahkan menahan para petinggi negara, termasuk penasihat dan presiden, dan ratusan orang lainnya.

"Pemimpin negara ASEAN telah bertemu di Jakarta dan menghasilkan Five Points of Consensus yang implementasinya membutuhkan komitmen militer Myanmar," pungkasnya. (fin/zul)

Sumber: