Desember Diprediksi Akan Terjadi Gelombang Ketiga Covid-19, Indonesia Harus Siap
Gelombang ketiga Covid-19 diprediksi akan terjadi di Indonesia pada akhir Desember mendatang. Pemerintah harus menyiapkan langkah antisipasi untuk menghadapinya.
"Kalau melihat trend yang terjadi di beberapa negara di dunia dan prediksi epidemiolog, gelombang ketiga penularan Covid-19 juga berpotensi terjadi di Indonesia. Karena itu, pemerintah harus mempersiapkan infrastruktur pelayanan kesehatan yang memadai. Termasuk memastikan ketersediaan oksigen dan obat-obatan yang cukup apabila ancaman tersebut menjadi kenyataan," ujar Wakil Ketua Komisi IX, Charles Honoris di Jakarta, Minggu (19/9).
Selain itu, vaksinasi kepada warga harus terus dilakukan. Berdasarkan data dimiliki Komisi IX DPR, menunjukkan vaksinasi memberikan perlindungan dari sakit parah dan kematian akibat Corona.
Meski sudah mendapat vaksin COVID-19, tidak ada jaminan seseorang kebal virus. Artinya, kemungkina penularan masih bisa terjadi. Sampai saat ini tidak ada vaksin yang 100 persen efektif menghentikan penularan Corona.
Dengan massifnya vaksinasi, apabila terjadi kasus penularan tinggi, fasilitas pelayanan kesehatan tidak akan penuh dan kewalahan.
Seperti diketahui, angka COVID-19 di Indonesia terus menurun. Pakar epidemiologi Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman mengestimasi gelombang ketiga COVID-19 Indonesia bisa terjadi pada Oktober mendatang.
Namun, dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), potensi gelombang ketiga bisa ditekan. Diprediksi gelombang ketiga akan terjadi pada Desember nanti.
Sementara itu, kasus penularan COVID-19 di Indonesia masih terjadi. Namun trennya sudah menurun.
Pada, Minggu (19/9), kasus aktif COVID-19 di Indonesia turun 4.097 kasus. Sebanyak 60.969 pasien tercatat masih dalam perawatan.
Sementara kasus sembuh meningkat 6.186 orang. Total penyintas COVID-19 di Indonesia sebanyak 3.989.326 kasus. Jawa Tengah mencatatkan kasus sembuh terbanyak. Yakni 1.401 kasus. Kemudian Jawa Barat 622 kasus dan Jawa Timur 476 kasus.
Kasus konfirmasi positif COVID-19 tercatat 2.234 kasus. Jumlah keseluruhan mencapai 4.190.763 kasus. Sedangkan 145 jiwa meninggal akibat COVID-19. Sehingga total korban jiwa akibat paparan virus Corona mencapai 140.468 orang.
Sebanyak 192.413 spesimen tes COVID-19 telah dalam pengujian. Kemudian 234.824 orang dalam pemantauan sebagai suspek COVID-19. (rh/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: