Dukuh di Kabupaten Tegal Alami Kelangkaan Air Bersih, Kades: Minimal Dua Hari Sekali Dibantu
Sedikitnya ada 70 kepala keluarga di Padukuhan Margajaya Desa Tonggara Kecamatan Kedungbanteng mengalami kelangkaan air bersih.
Warga di pedukuhan tersebut minimal dua hari sekali dibantu suplai air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kades Tonggara Ratinah, Sabtu (18/9) mengatakan, untuk saat ini warga Pedukuhan Margajaya Desa Tonggara bisa tersenyum bahagia.
Karena warga dengan jumlah 70 KK ini mendapatkan bantuan air bersih sebanyak dua mobil tangki atau setara 9000 liter.
"Saya selaku kepala desa mengucapkan terima kasih atas bantuan air bersih dari Baznas," katanya.
Padukuhan Margajaya, tambah Ratinah, mengalami krisis air bersih selama puluhan tahun. Untuk kebutuhan sehari-hari, warga hanya mengandalkan debit air dari saluran irigasi Waduk Cacaban.
Dalam satu bulan ini, saluran irigasi tersebut mengalami penurunan debit air karena curah hujan yang sedikit. Karena itu, dirinya berharap bantuan air bersih ini bisa diberikan secara rutin. Selain Baznas, BPBD juga memberikan bantuan air bersih, tetapi jika dihitung secara kebutuhan masih belum mencukupi.
"Apalagi debit air di saluran irigasi Cacaban sedang surut, jadi saat ini warga sebagian besar bergantung pada kiriman air bantuan pemerintah daerah," tambahnya.
Dirinya mengapresiasi bantuan air bersih yang telah disalurkan oleh Pemkab Tegal untuk warga Margajaya. Dirinya juga menghendaki adanya bantuan air bersih dari pihak lain. Saat ini dirinya sedang mengupayakan bantuan air bersih dari PMI, semoga bisa cepat terealisasi.
Sementara itu, Ketua RT 21 RW 08 Pedukuhan Margajaya Rasmo menambahkan, kebutuhan air bersih untuk warga Margajaya diperkirakan sebanyak 2000-2500 liter per hari.
"Jika dihitung jumlah KK yang ada di RT 21 ya segitu. Jadi, minimal beberapa hari sekali ada kiriman air bersih satu tangki yang berkapasitas 5000 liter," tandasnya. (guh/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: