Level PPKM Turun, Jateng Siap Mulai Perkantoran Nonesensial, Ganjar: Uji Coba Dulu

Level PPKM Turun, Jateng Siap Mulai Perkantoran Nonesensial, Ganjar: Uji Coba Dulu

Sejak turunnya level PPKM, beberapa daerah di Jawa Tengah memulai kembali berbagai kegiatan.

Seperti Pembelajaran Tatap Muka di beberapa titik, restoran dan mall serta sejumlah tempat wisata yang dibuka secara terbatas dan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga akan menguji coba kegiatan di sektor nonesensial mulai pekan depan. Sebagai percontohan, Ganjar akan memulai kegiatan sektor nonesensial di bagian Setda Provinsi Jawa Tengah.

Hal itu disampaikan Ganjar usai mengikuti rapat koordinasi virtual yang dipimpin Menko Marves terkait pembukaan perkantoran nonesensial, di rumah dinasnya, Kamis (9/9).

Ganjar mengatakan, pihaknya siap dan akan didahului uji coba di lingkungan Pemprov Jateng. “Untuk yang nonesensial ini kita siapkan untuk percobaannya, uji coba dulu. Maka pemprov akan melakukan yang di Setda dulu, kita uji coba,” kata Ganjar.

Ganjar meminta kepada seluruh ASN lingkungan Pemprov Jateng untuk menginstall aplikasi Peduli Lindungi. Sejalan, pihaknya juga meminta pada Kementerian Kesehatan untuk memberikan QR Code agar uji coba bisa segera dimulai.

“Intinya sebenarnya mereka semua ASN musti punya aplikasi Peduli Lindungi. Nanti kita mintakan ke Kemenkes QR code-nya agar semua bisa membaca dengan cepat, prinsipnya itu. Nah sekarang sambil latihan,” tuturnya.

Bersamaan dengan itu, lanjut Ganjar, pihaknya akan bekerjasama dengan pemkot dan pemkab untuk memetakan perkantoran nonesensial di wilayahnya. Terutama daerah dengan level PPKM di bawah dua.

“Nanti beberapa tempat yang masuk kategori nonesensial akan kita coba untuk diujicobakan dulu, kita akan bekerjasama dengan pemkot pemkab gitu ya, mana-mana yang akan diujicoba,” terangnya.

Meski begitu, Ganjar cukup optimistis dalam pembukaan perkantoran nonesensial. Sebab pihaknya juga telah memulai uji coba di beberapa sektor. Evaluasi pun dilakukan.

“Umpama hotel sudah mulai, mal sudah mulai, industri sudah, terus kemudian beberapa tempat pariwisata sudah. Nah sekarang yang on going proses semuanya akan kita evaluasi,” jelasnya.

Ganjar berharap, para ASN segera menginstall aplikasi Peduli Lindungi. Sehingga pelaksanaan di lingkungan Pemprov Jateng bisa dijadikan percontohan dan pada Senin (13/9) mendatang dilakukan serentak dengan kapasitas 25 persen.

“Harapan saya besok kita akan mulai contoh kalau yang di ASN itu di Setda, mudah-mudahan Senin semua serentak langsung dicoba dan bisa masuk ke 25 persen,” ujarnya.

Jawa Tengah, kata Ganjar, siap membuka kembali perkantoran di sektor non esensial. Namun, pelaksanaan tetap mempertimbangkan indikator. Salah satunya adalah level PPKM daerah tersebut.

Sumber: