Agar Tak Tutupi Kemegahan Masjid Baiturrahman, Ganjar Ingin Gerbang Dibongkar

Agar Tak Tutupi Kemegahan Masjid Baiturrahman, Ganjar Ingin Gerbang Dibongkar

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sangat mendukung program renovasi Masjid Raya Baiturrahman. Di antaranya mempermudah memberikan perizinan administrasi maupun pengamanan.

Saat ini, renovasi Masjid Raya Baiturrahman Semarang sudah mulai dilakukan.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ingin gerbang dibongkar agar tidak menutupi kemegahan masjid yang berdiri di lahan seluas 11.765 meter persegi itu.

Kepala Satuan Kerja Pelaksana Prasarana Permukiman Wilayah II (BPPW) Jawa Tengah Kementerian PUPR Anggoro Putro menerangkan bahwa keberadaan Masjid Raya Baiturrahman, nantinya akan lebih menyatu dengan Simpanglima. Sebab, pintu gerbang dan pagarnya akan dibuat lebih terbuka dan indah.

“Sesuai arahan Pak Gubernur Ganjar Pranowo, pagar yang menghalangi masjid untuk dibongkar dan diganti yang lebih terbuka. Ini agar masjid lebih terlihat kemegahannya,” ujarnya, Rabu (8/9).

“Sangat membantu, terutama soal perizinan yang diperlukan dalam proses renovasi. Apalagi, Pak Ganjar ternyata punya cerita tersendiri dengan masjid itu,” ungkapnya.

Dijelaskannya, renovasi Masjid Raya Baiturrahman dianggarkan Rp84 miliar. Ditargetkan selesai pada Agustus 2022 mendatang.

“Masjid Raya Baiturrahman adalah salah satu ikon Jawa Tengah, khususnya Semarang. Namun saat ini mengalami degradasi sehingga memerlukan revitalisasi,” ungkapnya.

Namun, dalam penataannya, pihaknya melibatkan Ahli Cagar Budaya karena masjid  yang berdiri di atas lahan seluas 11.765 meter persegi itu merupakan bangunan Cagar Budaya yang harus dilindungi.

Bukan hanya itu, renovasi kali ini juga akan menambah area parkir berkapasitas 229 motor dan 54 mobil, taman lengkap dengan air mancur dan kolam serta pengamanan. Sehingga nantinya, pengunjung maupun jemaah selain nyaman dalam beribadah juga merasa aman.

“Nantinya bangunan itu masih terjaga sebagai bangunan cagar budaya. Renovasi dilakukan untuk mempercantik komplek masjid. Seperti tempat wudlu, area service, ATM, plaza timur laut, plaza depan, plaza selatan, sekolah, kantor MUI, dan juga memperindah menara,” lanjutnya.

Pihaknya berharap, dengan dilakukan renovasi tersebut menjadikan Masjid Raya Baiturrahman sebagai tempat ibadah sekaligus wisata religi di Jawa Tengah.

“Nantinya, bisa difungsikan sebagai tempat kegiatan setingkat nasional bahkan internasional,” imbuhnya.

Sementara, Ketua MUI sekaligus Ketua Umum Yayasan Pusat Kajian dan Pengembangan Islam (YPKPI) Masjid Raya Baiturrahman KH Ahmad Darodji menuturkan bahwa Masjid Raya Baiturrahman itu sudah menjadi ikon Jawa Tengah yang dibangun tahun 1968 dan selesai tahun 1974. Kemudian, dikembangkan dengan membuka sarana pendidikan, les bahasa inggris dan arab. Selain itu ada kursus mubalig dan kajian tafsir.

Sumber: