Lawan TNI-Polri, Tiga KKB Papua Bersatu dan Punya Petembak Terlatih, Ada Pecatan TNI-nya
Tiga Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua diduga sudah bergabung. Mereka kemudian melakukan sejumlah aksi kekerasan pada warga sipil di Yahukimo, Papua.
Dugaan itu diungkapkan Kasatgas Penegakan Hukum (Gakum) Nemangkawi, Kombes Faisal Ramadhani. “Dari penyelidikan yang dilakukan, terungkap kelompok yang menebar teror dengan membunuh warga sipil dan anggota TNI-AD,” ungkapnya, Rabu (25/8), seperti yang dilansir dari antara.
Ketiga kelompok KKB itu adalah kelompok Tenius Gwijangge, Temianus Magayang dan Senat Soll. Pada Agustus ini, KKB sudah menewaskan tiga warga sipil dan melakukan sejumlah aksi pembakaran.
KKB di Yahukimo juga sudah berbaur dengan masyarakat setempat maupun mereka yang datang dari Kabupaten Nduga. Faisal juga menyebut mereka beranggotakan sekitar 30 orang.
Beberapa di antara mereka adalah penembak yang terlatih dan saat ini memiliki enam pucuk senjata api.
“Anggota Satgas Nemangkawi saat mengevakuasi karyawan ditembaki KKB dan tembakannya terarah tetapi karena kami pakai mobil armor jadi tidak tembus,” bebernya.
Itu artinya, sambungnya, tembakan tersebut memang terbidik dan menggunakan senjata api itu sangat terlatih. “Namun, KKB di Yahukimo tidak memiliki pimpinan dan yang ada hanya tokoh-tokoh saja,” tuturnya.
Untuk diketahui, Senat Soll adalah mantan anggota TNI yang dipecat karena disersi. Ia terlibat kasus pembunuhan bertanggungjawab pembunuhan di Dekai yang terjadi tanggal 11, 20, dan 26 Agustus 2020.
Salah satu korbannya adalah Hendry Jovinski yang merupakan staf KPUD Yahukimo. Sementara Temianus Magayang terlibat dalam pembunuhan dua anggota Yonif Linud 432 Kostrad.
Ia juga terlibat dalam perampasan senpi SS2 V1 kaliber 5,56 yang dibawa korban pada 18 Mei lalu. Sedangjan Tenius Gwijangge diduga terlibat kasus pembunuhan empat pekerja bangunan di Kampung Bingki, Distrik Seradala pada 25 Juni lalu.
Dia juga diduga merupakan pelaku pembunuhan dua pekerja jembatan di kali Barza beberapa hari lalu. (ant/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: