Di Pusat Belum Tersedia, Stok Vaksin Bayi di Kabupaten Tegal Alami Kekosongan
Kepala Dinkes Kabupaten Tegal mengakui stok vaksin bayi mengalami kekosongan. Stok vaksin bayi yang kosong yakni vaksin hepatitis B (HB0) dan vaksin bacillus calmette-guerin (BCG) untuk mencegah tuberkulosis atau TBC.
Kepala Dinkes Kabupaten Tegal, Hendadi Setiaji mengatakan, sementara vaksin polio, vaksin measles and rubella (MR) dan vaksin pentavalen yang terdiri dari vaksin DPT, Hepatitis B dan HiB masih tersedia cukup banyak.
Kelangkaan sejumlah vaksin untuk bayi ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Tegal. Di beberapa daerah lain juga mengalami kekosongan seperti Jepara, Wonogiri, Palembang dan daerah lainnya.
"Kekosongan terjadi karena stok vaksin dari pusat juga belum tersedia. Sehingga distribusinya ke daerah ikut terganggu," katanya.
Jumlah stok vaksin bayi, tambah Hendadi Setiaji, yang masih tersedia antara lain polio 3.640 dosis, MR 860 dosis dan pentavalen 345 dosis.
"Mudah-mudahan kelangkaan vaksin bayi ini segera teratasi dan sudah disampaikan persoalan ini ke pusat. Tinggal menunggu kebijakan pusat seperti apa, karena vaksin bayi ini tidak dijual secara bebas," ujarnya.
Kelangkaan vaksin HB0 dan BCG sudah terjadi sejak akhir Maret 2021 lalu.
"Sudah banyak daftar tunggu bayi yang harus disuntik vaksin di bidan-bidan maupun puskesmas di Kabupaten Tegal. Kedua vaksin itu diberikan kepada bayi ketika baru lahir," tambahnya.
Meski demikian, lanjut Hendadi, pemberian vaksin HB0 dan BCG ini dapat dilakukan sampai batas usia bayi 12 bulan. Jika memang saat bayi lahir tidak ada stok vaksin tersebut sehingga tidak bisa diberikan vaksin, maka pemberiannya boleh mundur.
"Nanti ketika vaksin ini datang, bayi yang sudah masuk daftar tunggu bisa segera divaksin," tambahnya. (guh/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: