Selama Pelaksanaan PPKM, Permintaan Plasma Konvalesen di Jateng Alami Penurunan
Selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, permintaan donor plasma konvalesen di Jawa Tengah (Jateng) alami penurunan.
Hal itu disampaikan oleh Ketua PMI Jawa Tengah Sarwo Pramono dalam kunjungan ke Kabupaten Brebes dalam mendampingi Sekjen PMI Pusat Sudirman Said, Senin (16/8) saat pemberian tabung oksigen ke RSUD Brebes.
Sarwo Pramono mengatakan, di Jateng sendiri ada tiga PMI cabang yang memproduksi plasma. Yakni, Kota Semarang, Solo dan Kabupaten Banyumas.
Dari data 8 Agustus lalu, jumlah antrean di tiga PMI ini sebanyak 26 untuk semua golongan darah. Kemudian pada tanggal 15 Agustus sudah tidak ada lagi antrean permintaan plasma. Penurunan antrean donor plasma itu, tidak terlepas dari penurunan angka Covid-19 selama PPKM.
"Dari tiga cabang PMI di Jateng yakni Kota Semarang, Solo dan Banyumas itu pada 8 Agustus ada 26 antrean donor plasma. Namun, pada 15 Agustus ini, tidak ada lagi antrean," ujarnya.
Terpisah, Ketua PMI Kabupaten Brebes Wahidin Soedja mengatakan, memang beberapa waktu lalu ada masyarakat yang sempat meminta donor plasma. Namun, berhubung di PMI Brebes tidak memiliki alat donor plasma, sehingga pihaknya menyarankan untuk langsung ke Banyumas.
"Memang sempat ada permintaan donor plasma. Namun, langsung kita sarankan ke Banyumas, karena di kita tidak memiliki alatnya," tuturnya.
"Dan saat ini, permintaan itu (donor plasma) sudah mulai turun. Apalagi, saat ini Brebes sudah masuk zona oranye," lanjutnya.
Menanggapi pemberian dua unit oksigen konsentrat, lanjutnya, pihak rumah sakit juga sangat mengapresiasi atas pemberian alat tersebut.
"Tadi dari pihak rumah sakit juga antusias menerima dua unit oksigen konsentrat yang diberikan PMI pusat. Apalagi, beberapa waktu lalu kebutuhan oksigen sangat tinggi, jadi pihak rumah sakit mengapresiasi pemberian alat tersebut," ucapnya.
"Untuk diketahui, alat ini (oksigen konsentrat) berfungsi memproduksi oksigen, yang diproses dari udara biasa menjadi oksigen," pungkasnya. (ded/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: