PPKM Bolak-balik Diperpanjang, Kematian Pasien Covid-19 Usia 31-45 Tahun Malah Naik 435 Persen

PPKM Bolak-balik Diperpanjang, Kematian Pasien Covid-19 Usia 31-45 Tahun Malah Naik 435 Persen

Angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia masih tergolong tinggi. Selama Juli 2021, angka kematian untuk usia 60 tahun kenaikannya 267 persen, 46-59 naik 437 persen, sedangkan usia 31-45 naiknya sebesar 435 persen.

Selama ini yang dikategorikan sebagai kelompok rentan adalah usia 60 tahun ke atas. Namun, kini trennya justru kelompok usia di bawah 60 tahun yang banyak meninggal akibat Corona.

"Di bulan Juli ditemukan banyak kematian pada usia di bawah 60 tahun," kata kata Ketua Bidang Data Dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan, Dewi Aisyah di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (4/8).

Dia mewanti-wanti agar masyarakat berhati-hati. Sebab, dua kelompok usia di bawah 60 tahun tersebut menunjukkan peningkatan angka kematian yang signifikan.

"Harus tetap hati-hati sekali. Siapa pun masyarakat Indonesia pada kelompok umur ini terjadi peningkatan kematian yang sangat tinggi," imbuhnya.

Dia meminta masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Menurutnya mematuhi prokes adalah cara palinhg efektif mencegah penularan Corona.

Terpisah, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengungkapkan, pasokan vaksin Bio Farma tidak dapat mencukupi dari target percepatan vaksinasi pemerintah. Sejauh ini, pihaknya sudah mendistribusikan sekitar 95 juta dosis vaksin Covid-19 siap pakai.

"Kalau menurut arahan Presiden ingin meningkatkan kecepatan vaksinasi per hari menuju 2 atau sampai 3 juta per hari memang jauh dari cukup," kata Honesti, pada acara MUI, Rabu (4/8).

Kendati begitu, Honesti memastikan, bahwa untuk kecepatan vaksinasi saat ini ada di kisaran 1 juta dosis per hari dan pasokan masih mencukupi. "Kecepatan produksi dan distribusi vaksin akan ditingkatkan seiring dengan percepatan vaksinasi covid-19," ujarnya.

Selain vaksin produksi Bio Farma, kata Honesti, pasokan juga dipenuhi dari impor vaksin jadi dan vaksin hibah dari WHO atau negara sahabat.

"Alhamdulilah vaksin tidak hanya kami produksi dari Bio Farma tapi juga ada perjanjian jual beli impor dan hibah dari WHO atau dari negara sahabat," pungkasnya. (rh/der/zul/fin)

Sumber: