Gagal Jadi Paskibraka di Istana karena Positif Covid-19, Kisah Kristina Viral di Media Sosial

Gagal Jadi Paskibraka di Istana karena Positif Covid-19, Kisah Kristina Viral di Media Sosial

Namanya Kristina, usia 16 tahun. Cita-cita besarnya terhalang oleh hasil tes PCR yang dinyatakan positif Covid-19. 

Mimpinya menjadi pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) tingkat nasional pada HUT RI ke-76 tanggal 17 Agustus 2021 di Istana Merdeka di hadapan Presiden Republik Indonesia gagal terwujud setelah keberangkatannya ke ibukota otomatis batal.
 
Kisah nahas ini mendadak viral di media sosial dan menjadi pergunjingan khalayak ramai.

Satunya lagi, Arya Maulana Mulya. Kedua pelajar dari Kabupaten Majene dan Mamuju itu dinyatakan positif Covid-19 setelah hasil tes PCR mereka keluar pada Sabtu (24/7).

Hasil itu keluar hanya beberapa jam sebelum keberangkatan mereka ke Jakarta pada Sabtu malam. Padahal keduanya sudah menemui Gubernur Sulbar Andi Ali Baal Masdar di Mamuju.

Dilansir dari unggahan pemilik akun Facebook Melkisedek Takatio alias Ekki, kisahnya diceritakan secara rinci dan runut.

Pak Presiden Joko Widodo yg kami hormati.

Foto di bawah adalah foto adik kami Kristina (16) yg ‘dibatalkan’ keberangkatannya ke istana untuk jadi pasukan pengibar bendera pusaka pada HUTRI ke 76 bulan Agustus mendatang.

Kronologinya begini:

Dia lolos tes dan jadi calon paskibraka utusan Sulbar. Lalu dia ke provinsi Sulbar mau pelepasan bersama Bpk Gubernur Sulbar.

Nah, dia lalu tes pcr dan hari Sabtunya (24/7) hasil tes keluar ternyata dinyatakan positif dan otomatis batal berangkat dan digantikan org lain.

Kejanggalannya adalah:

Setelah dinyatakan positif, dia dilepaskan begitu saja dari Mamuju naik mobil ke Mamasa tanpa ada tindakan termasuk tanpa APD.. intinya tanpa penanganan.

Adik kami ini calon utusan utama dan ada cadangan dari Pasangkayu. Tapi kenapa yg berangkat adalah anak dari Mamasa, bukan yg cadangan tadi.

Adik kami ini ditawari jadi paski provinsi dan bebas pilih peran apa saja termasuk jadi pembawa baki kalau mau. Pertanyaannya, kalau benar dia positif, kok bisa ya jadi paski di provinsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: