Marah dan Ancam Pindahkan ASN ke Papua, Risma Dinilai Rasis dan Bossy, Cendekiawan: Ndak Patut!

Marah dan Ancam Pindahkan ASN ke Papua, Risma Dinilai Rasis dan Bossy, Cendekiawan: Ndak Patut!

Menteri Sosial Tri Rismaharini kembali menampilkan sikap marah-marahnya kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Balai Wyata Guna, Kota Bandung, Jawa Barat.

Risma kecewa sebab para ASN itu tidak bekerja dengan baik sesuai instruksinya. Risma marah sebab para petugas Tagana berjibaku di dapur umum, para ASN tersebut malah bekerja di dalam kantor.

Risma bilang bahwa dia akan ambil tindakan tegas, bukan memecat tetapi memindahkan para ANS ke Papua.

“Saya nggak bisa pecat orang, tapi saya bisa pindahin ke Papua,” kata Risma.

“Dengar, saya nggak main-main, nggak ada yang susah buat saya pindahkan ke Papua,” katanya lagi.

Dikutip dari Fin, Cendekiawan Nahdatul Ulama (NU) Ulil Abshar Abdalla mengomentari sikap Menteri Sosial Tri Rismaharini tersebut.

Menurut Ulil, pernyataan memindahkan ke Papua tidak patut karena mengandung rasisme. Pria yang disapa Gus Ulil ini menyarankan Risma agar meminta maaf.

“Bu Risma, sebaiknya njenengan minta maaf atas pernyataan soal ASN tak kompeten akan dibuang ke Papua kemaren. Ini pernyataan yang mengandung rasisme tersembunyi, selain ndak patut dalam adab politik,” kata Gus Ulil dikutip cuitan Twitter-nya, Rabu (14/7).

Ulil mengatakan, saat ini yang layak marah-marah adalah rakyat. Bukan pejabat negara. Risma seharusnya langsung membenahi, bukan marah-marah di hadapan publik.

“Yang layak marah hari-hari ini rakyat, Bu Risma. Pejabat negara jangan beginilah. Kalau ada yang ndak beres, langsung dibenahi saja. Ndak usah kelihatan “bossy” lah di hari-hari krisis ini,” ujarnya.

Pentolan Jaringan Islam Liberal (JIL) ini menilai, suasana krisis seperti saat, sikap marah-marah seorang pejabat justru akan menambah kelam kasus pandemi.

“Pejabat negara itu kalau kelihatan marah di depan publik, apa dia mengira sudah dianggap bekerja menyelesaikan masalah dengan efektif gitu ya?.”
 
“Dalam situasi yang bikin stres begini, pejabat yang marah di hadapan publik malah akan menambah suasana terasa lebih kelam,” tambahnya. (fin/fajar/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: