Sadis! Gara-gara Persoalan Sepele, Suami Banting dan Diputar Lehernya Istrinya sampai Tewas
Sarifah (36) tewas mengenaskan di tangan suaminya sendiri, Jainudin (37) di rumahnya di Desa Ncera Kecamatan Belo Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Kamis (24/6), sekitar pukul 19.00 Wita. Sang istri meregang nyawa setelah lehernya diputar hingga patah.
Penyebabnya sepele. Pelaku marah lantaran istrinya menerima pekerjaan dari orang lain.
Korban yang bekerja sebagai buruh tani itu sudah menerima gaji sebelum pekerjaannya diselesaikan. Pelaku marah dan sakit hati, lantaran dia juga memiliki pekerjaan bersama korban yang harus segera diselesaikan.
Pelaku menyuruh istrinya untuk mengembalikan uang yang dia terimanya. Namun istrinya menolak sehingga keduanya pun cekcok.
Pelaku meninju wajah istrinya berkali-kali hingga terkapar di lantai. Tak sampai di situ, pelaku membanting tubuh istrinya ke lantai. Bahkan sang suami putar leher istri hingga patah.
Kasatreskrim Polres Bima, Iptu Adhar, mengatakan, perkelahian pasangan suami istri itu sempat didengar oleh anaknya. Saat kejadian, sang anak sedang duduk di rumah bibinya, kemudian berlari menuju ke rumahnya.
Setiba di sana, sang anak melihat ibunya sudah tergeletak dalam kondisi sekarat. Ibunya tidak bisa bangun lagi karena luka yang dialaminya cukup parah.
Korban sempat berpesan kepada anaknya agar hidup dengan baik bersama ayah dan adiknya. Pesan terakhir korban membuat sang anak terbawa perasaan (baper).
Ia tak menyangka ibunya akan meninggal di tangan ayahnya sendiri. “Saya tidak kuat lagi anakku, kamu dan adikmu hidup saja dengan bapakmu,” kata Iptu Adhar menirukan pesan korban kepada anaknya sebelum meninggal.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB, Kombes Pol Hari Brata, pelaku telah ditangkap polisi di Desa Renda Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, Kamis (24/6). Kombes Hari Brata mengatakan korban meninggal karena dipukul oleh suaminya berkali-kali.
“Pelaku dengan menggunakan tangan beberapa kali sehingga korban jatuh tersungkur,” kata Kombes Hari Brata, Jumat (25/6).
Korban sempat melawan dengan cara menarik kemaluan pelaku, namun pelaku justru mencekik leher korban dan memutarnya hingga patah. “Pelaku mencekik leher korban dan memutarnya hingga korban pingsan,” ujar Hari Brata.
Korban mengalami luka parah. Dia menderita luka memar di bagian pelipis kiri, patah tulang leher dan patah tulang punggung.
Korban sempat dibawa ke puskesmas. Namun lukanya cukup parah sehingga dirujuk ke rumah sakit Bima. Meski sempat mendapatkan penanganan medis, nyawa korban tetap tidak bisa tertolong. (pojoksatu/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: