KPU Ajak Kaum Milenial untuk Melek Politik

KPU Ajak Kaum Milenial untuk Melek Politik

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Brebes M. Riza Pahlevi mengajak kaum milenial, khususnya mahasiswa untuk melek politik. Menurutnya, mahasiswa sebagai agent of change untuk melek politik, khususnya terhadap agenda pemilu. 

"Mahasiswa juga harus menjadi pioneer dalam upaya peningkatan menjadi pemilih yang cerdas," ungkapnya saat mengisi dalam kegiatan KPU mengajar, Jumat (18/6). 

Menurutnya, mahasiswa yang memiliki nilai plus, adalah mahasiswa yang melek politik, tahu tentang agenda pemilu dan seluk beluknya. Termasuk juga mengenal KPU sebagai penyelenggara pemilu. 

Ditambahkannya, jangan sampai mahasiswa malah menjadi masyarakat yang apatis terhadap politik dan pemilu. Apalagi menjadikan masyarakat tidak percaya terhadap politik dan kemudian menjadi golput. 

"Saat ini, mahasiswa menjadi salah satu kelompok masyarakat yang menjadi panutan. Di mana apa yang dilakukan mahasiswa, bisa saja diikuti oleh kelompok masyarakat yang lain," ujarnya. 

Ditambahkannya, kegiatan KPU Mengajar ini merupakan upaya KPU untuk menjadikan mahasiswa melek politik dan menjadi pemilih yang cerdas. Bahkan, ke depan mereka juga bisa menjadi penyelenggara pemilu, mulai dari tingkat KPPS hingga KPU. 

"Kalau bukan mereka, siapa lagi penerus di lembaga-lembaga politik yang ada, baik di daerah maupun pusat,” tegasnya. 

Dalam kesempatan itu, Reza juga berkesempatan memberikan door prize berupa buku, yang merupakan hasil pemikirannya selama ini. Di antaranya adalah Jurnalistik Teori dan Praktik, DPRD Kabupaten Brebes dari Masa ke Masa, dan Mengawal Pemilu di Daerah. 

Buku-buku tersebut diharapkan bisa menjadi salah satu rujukan bagi mahasiswa dalam memahami politik dan pemilu. 

Acara yang digagas Divisi SDM dan Parmas di bawah koordinasi Sri Nurokhmi Susilowati MPd ini akan berjalan hingga beberapa pekan ke depan. Selain dengan Umus, kegiatan ini juga akan menyasar kampus-kampus lain. 

“Nanti yang mengisi materi adalah semua anggota KPU secara bergilir, dengan tema yang berbeda-beda,” kata Sri Nurokhmi. 

Kegiatan tersebut juga dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Selain jumlah peserta yang terbatas, peserta juga wajib cuci tangan, pakai hand sanitizer dan memakai masker serta menjaga jarak. (ded/ima)

Sumber: