Melonjak Tinggi, Kasus Covid-19 Ancam Pembelajaran Tatap Muka, DPD RI: Harus Ditunda
Anggota DPD RI sekaligus pemerhati pendidikan, Fahira Idris mengharapkan para kepala daerah terutama yang wilayahnya terjadi lonjakan kasus menunda sementara implementasi
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas pada Juli mendatang.
Bagi daerah yang sudah melakukan PTM terbatas dan daerahnya saat ini terjadi lonjakan kasus, PTM sebaiknya dihentikan dulu.
Setidaknya hingga penularan dapat dikendalikan dan jumlah orang yang divaksinasi di daerah tersebut juga sudah memenuhi target.
Dikutip dari RMOL, lonjakan kasus Covid-19 di beberapa daerah dalam beberapa waktu belakangan ini menuntut adanya pengetatan kembali aturan terkait protokol kesehatan.
Seperti peningkatan persentase karyawan yang bekerja dari rumah hingga pengurangan jam operasional pusat-pusat keramaian untuk mengendalikan laju penyebaran virus.
Termasuk juga penyesuaian rencana PTM terbatas yang sebelumnya akan digelar Juli 2021 ini. Idealnya, rencana PTM ini ditunda terlebih dahulu, terutama di wilayah yang terjadi lonjakan kasus. Sampai laju penularan dapat dikendalikan dan proses vaksinasi terutama tenaga pendidik sudah selesai.
“Saya berharap kepala daerah menunda dulu untuk sementara implementasi PTM terbatas terutama jika wilayahnya terjadi lonjakan kasus. Kita harus benar-benar waspada dan benar-benar bersabar dalam melonggarkan berbagai pembatasan karena lonjakan kasus yang terjadi saat ini bersamaan dengan hadirnya varian baru virus Covid-19 yang memiliki kemampuan penularan lebih tinggi," ujar Fahira Idris di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/6).
"Jika nanti lonjakan kasus ini sudah bisa kendalikan dan kurva penularan sudah melandai disertai kecepatan vaksinasi yang sudah sesuai target, implementasi PTM terbatas ini bisa kembali dibicarakan untuk diterapkan,” tambahnya.
Menurut Fahira, penundaan PTM terbatas di daerah yang sedang terjadi lonjakan kasus mau tidak mau harus ditempuh. Meskipun pasti akan memicu kekecewaan sebagian orang tua.
Karena, walaupun sifatnya terbatas, mobilitas peserta didik pulang-pergi dari rumah ke sekolah dan interaksi antarpeserta didik di sekolah di wilayah atau daerah yang sedang terjadi lonjakan kasus, berpotensi terjadi penularan.
"Semoga lonjakan kasus yang terjadi di beberapa daerah bisa segera dikendalikan dan percepatan program vaksinasi berjalan dengan baik dan sesuai target, sehingga implementasi PTM terbatas bisa segera terealisasi,” pungkas Fahira. (rmol.id/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: