Tolak Loloskan Anggaran yang Di-Markup Gila-gilaan, Menhan Prabowo Mengaku Takut Dikutuk
Ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memastikan dirinya merupakan orang yang takut dikutuk oleh generasi masa depan.
Menurutnya, tanggung jawab pada generasi penerus bangsa menjadi perhatian serius menteri pertahanan ini dalam bekerja.
Atas alasan itu, dia memastikan tidak akan meloloskan oknum yang ingin me-markup anggaran secara gila-gilaan.
Hal ini gamblang disampaikan saat menjadi narasumber dalam Podcast Deddy Corbuzier yang disiarkan pada Minggu (13/6).
“Kalau sudah gila-gilaan. Katakanlah X harganya kemudian mark-upnya sampai 600 persen, bener nggak? Maaf, mungkin banyak orang yang tidak suka sama saya, saya tidak mau tanda tangan. Saya tidak akan loloskan, saya tidak mau,” terangnya dikutip dari RMOL.
“Saya lapor ke Presiden, Pak. Saya nggak mau, Pak, berarti itu kan tanggung jawab saya kepada Bapak Presiden, rakyat, kepada sejarah bener nggak? Takut saya, saya takut dikutuk oleh generasi,” sambung Prabowo.
Sebuah sistem telah disusun Prabowo untuk mencegah potensi penyalahgunaan anggaran. Nantinya, Kejaksaan dan BPK akan digandeng dalam melihat kontrak di Kemhan.
“Saya rencananya mengundang kejaksaan, BPKP sama BPK untuk periksa semua kontrak kita sebelum kontrak itu efektif,” terangnya.
Prabowo juga sedang berusaha untuk menemui para produsen alutsista. Tujuannya agar detail harga yang akan dibeli ada di kantong dia.
“Jadi sekarang banyak yang saya lakukan, saya negosiasi langsung dengan produsen, sehingga saya ingin tahu harga yang sebenarnya itu berapa sih? Lalu kita mau beli alat ini harganya berapa," ujar Prabowo. (rmol.id/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: