Wawancara dengan Pengungkap Anggaran Pembelian Senjata Rp1.760 Triliun: Prabowo Menhan yang Harus Saya Jaga

Wawancara dengan Pengungkap Anggaran Pembelian Senjata Rp1.760 Triliun: Prabowo Menhan yang Harus Saya Jaga

Anggaran jumbo alat utama sistem senjata (alutsista) senilai Rp1.760 triliun kali pertama diungkap oleh pengamat pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie. Apa tujuan Connie mengungkapnya?

Dan apa pula yang dialami Connie usai membeberkan persoalan anggaran tersebut ke publik? FIN (Fajar Indonesia Network) berkesempatan mewawancarai dosen di Sekolah Komando TNI AU dan TNI AL tersebut. Berikut petikan wawancaranya:

Anda adalah orang yang pertama kali mengungkap anggaran fantastis yang tertuang dalam draft Raperpres (Rancangan Peraturan Presiden) tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia 2020-2024 senilai Rp1.760 Triliun ini ke publik. Apakah saat ini Anda baik-baik saja?

Alhamdulillah, saya baik-baik dan sehat Wal Afiat. Ini semua berkat doa dari sahabat, guru, keluarga dan masyarakat yang concern dan peduli pada indikasi tidak sehat pada Raperpres senilai Rp1.760 Triliun ini.

Usai mengungkap ini semua, bagaimana aktivitas keseharian Anda?

Biasa saja. Saya masih rutin mengajar, diskusi, interview dan hangout bersama sahabat dan keluarga. Terutama ayahanda saya yang mungkin agak tegang membaca berita-berita terkait persoalan ini.

Sikap keluarga bagaimana? Apakah keluarga tidak khawatir? Karena yang Anda ungkap ini bukan persoalan remeh. Tetapi terkait anggaran yang sangat fantastis?

Kalau itu ya. Namun keluarga paham betul bagaimana sikap akademik dan keyakinan saya soal pentingnya hal ini diedukasikan pada publik. Kami sejak nenek- kakek dan leluhur kami dididik menjadi keluarga patriot.

Sejak persoalan ini terekspos ke publik, apakah ada semacam ancaman atau teror? Baik langsung atau tidak langsung. Mungkin lewat telepon, WA dan sebagainya kepada Anda maupun keluarga?

Yang ada baru bully menyerang saya secara pribadi. Kombinasi dengan tekanan kuat dari pihak-pihak terdekat untuk bungkam. Namun saya malah semakin yakin ada sesuatu yang tidak beres. Karena begitulah model-model orang tidak bisa menjawab substansi. Tidak mampu berdebat secara akademik. Mampunya kerahkan buzzer hoaks dan menyerang kehidupan pribadi. Wah, salah. Kalau saya dibegitukan, makin semangat saya mencari bukti-bukti otentik kasus indikasi mega skandal ini. Nah sekarang semua terang benderang dan susah lagi mau berbohong apa. Wong rakyat kita pinter-pinter jika well informed kok. Menyerang saya secara pribadi kan juga kebodohan. Karena biografi saya terang benderang di buku "Aku Adalah Peluru". Jadi kasihan Menhan kita ini punya pasukan buzzers yang tidak well informed. Salah data dan membabi buta tanpa cek ricek. Yang malu kan Menhan sendiri imbasnya.

Informasi yang Anda ungkap ke publik ini tidak main-main. Mengapa Anda sedemikian berani? Adakah orang penting di negeri ini yang membackup Anda?

Hidup cuma sekali. Saatnya sikap penuh integritas dikedepankan manakala diuji. Apakah nama kita akan tercatat sebagai patriot atau pengkhianat bangsa dan tanah air.

Teman maupun kolega Anda di tiga matra (TNI AD, TNI AL dan TNI AU, Red) tentu cukup banyak. Bagaimana respons mereka terhadap aksi Anda mengungkap persoalan Raperpres Alutsista 2020-2024 itu?

Tentunya sangat terukur dan sesuai pada topik substansi Rp 1.760 Triliun ini. Serta siapa dan pada level mana dari mereka yang berbicara pada saya. Berbicara dengan prajurit kita di lapangan kan jelas berbeda dengan jajaran Pati (Perwira Tinggi) di Mabes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: